Sebanyak 23 sekolah dasar (SD) dan 28 sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bandarlampung menjalani simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas perdana, Senin (13/9).
- Disdikbud Bandarlampung Tambah 24 SD dan 42 SMP untuk PTM Terbatas
- UIN Raden Intan Lampung PTM Terbatas Awal Oktober
- IDI Ingatkan Disdikbud Bandarlampung Evaluasi Simulasi PTM
Baca Juga
Berdasarkan pantauan Kantor Berita RMOLLampung, SDN 2 Rajabasa telah melakukan simulasi PTM terbatas dengan menggunakan 6 kelas.
Kepala SDN2 Rajabasa, Harmiyati menjelaskan sebelumnya telah mendapatkan izin orang tua untuk melakukan simulasi PTM terbatas.
"Dari 143 siswa ada 138 siswa yang mengikuti simulasi PTM terbatas. Artinya 138 siswa tersebut telah mendapatkan izin orang tua," kata Harmiyati.
Lebih lanjut, ia mengaku telah memberikan imbauan kepada para siswa bahwa kegiatan belajar tidak seperti sebelumnya, sehingga harus sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Per kelas itu hanya 14-15 siswa, dan dibuat dua gelombang perhari. SOP nya kita sudah tersusun dan sudah disampaikan ke wali murid," ujarnya.
Begitu juga dengan SMPN 2 Bandarlampung, telah melakukan simulasi PTM terbatas. Kepala SMPN 2 Bandarlampung, M Badrun mengatakan setelah sepekan menjalankan simulasi PTM terbatas akan dilakukan evaluasi.
"Pada prinsipnya semua sekolah di Kota Bandarlampung ini sudah siap untuk melaksanakan simulasi PTM terbatas khusus kelas 9, tinggal menunggu penugasan dari dinas pendidikan," jelasnya.
Lebih lanjut, Badrun mengaku ada 93,5 persen yang telah mendapatkan izin orang tua, dan 6,5 persen belum mengizinkan, sehingga masih ada pembelajaran secara daring.
"Untuk kelas 7 dan 8 masih mengikuti pembelajaran secara daring, nantinya jika sudah mendapatkan izin akan dilakukan PTM terbatas," ujarnya.