Untuk mencegah arus balik pasca-Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Polri menyekat jalur-jalur utama menuju ke Jakarta dari berbagai daerah.
- PMK Mewabah, MUI Lampung Ingatkan Lebih Teliti Pilih Hewan Kurban
- Satgas TMMD Jalin Komunikasi Sosial dengan Warga Pesisir Barat
- Sambut Apeksi, Pelaku UMKM Bung Karno Akan Perbanyak Dagangan
Baca Juga
Untuk mencegah arus balik pasca-Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Polri menyekat jalur-jalur utama menuju ke Jakarta dari berbagai daerah. Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono mengimbau masyarakat tidak kembali masuk Jakarta terkait tingginya kasus positif Covid-19 di ibu kota. "Bagi masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan khusus dan tidak memiliki suatu keahlian diharapkan untuk tidak kembali ke Jakarta," kata Irjen Pol Argo. Pemprov DKI Jakarta juga sudah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 47 Tahun 2020 dan masa berlakunya diperpanjang sampai tanggal 4 Juni 2020. "Artinya bahwa selama masa PSBB maka setiap orang dilarang memasuki wilayah dengan pengecualian, sebagai upaya memutus rantai penularan COVID-19," kata Irjen Pol Argo di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta. Dalam pelaksanaan penyekatan tersebut, petugas dari unsur TNI dan Polri akan berjaga di masing-masing lokasi yang di tentukan. Kemudian mereka akan memutarbalikkan kendaraan yang akan kembali ke Jakarta. Adapun penyekatan arus balik yang dilakukan pada tiap-tiap wilayah meliputi penyekatan arus balik Polda Jawa Timur yakni, jalur tol di Wilayah Ngawi ÔÇô Sragen di Gate Tol Ngawi Km 679.200. Sedangkan di jalur arteri di wilayah Tuban ÔÇô Rembang di Pos Bancar, Pelabuhan Ketapang Jl. Raya Situbondo, Bojonegoro ÔÇô Cepu di Pos Padangan, di Magetan ÔÇô Karanganyar di Pos Cemoro sewu, di Pacitan ÔÇô Solo di Ds Glonggong Donorojo, di Ponorogo ÔÇô Wonogiri di Ds Biting kec Badegan dan Ngawi ÔÇô Sragen di Mantingan. Selain itu, penyekatan arus balik antar kota/kabupaten di jalur arteri di jalur pantura (Arteri) untuk wilayah Tuban dgn Lamongan, Lamongan dengan Gresik, Gresik ÔÇô Surabaya, Surabaya ÔÇô Sidoarjo, Sidoarjo ÔÇô Pasuruan Pasuruan ÔÇô Probolinggo, Probolinggo ÔÇô Situbondo dan Situbondo ÔÇô Banyuwangi. Untuk jalur tengah, Polri akan menyekat di Jalur Tengah untuk daerah : Ngawi ÔÇô Magetan, Magetan ÔÇô Madiun, Madiun ÔÇô Nganjuk, Nganjuk ÔÇô Kediri (Mengkreng), Kediri ÔÇô Jombang, Jombang -Mojokerto ÔÇô Mojokerto- Sidoarjo, Sidoarjo ÔÇô Surabaya, Sidoarjo ÔÇô Pasuruan dan Pasuruan ÔÇô Malang. Untuk Jalur Selatan, kata Irjen Pol Argo, dilakukan penyekatan yakni, Banyuwangi ÔÇô Jember, Jember -Lumajang, Malang ÔÇô Blitar, Blitar ÔÇô Tulungagung, Tulungagung ÔÇô Trenggalek dan Trenggalek ÔÇô Pacitan. Penyekatan Arus Balik Polda Jawa Tengah: 1. Penyekatan antar provinsi di jalur Tol : Wilayah Sragen di exit sragen Km 528 dan Gerbang tol banyumanik Km 421.
- Penyekatan antar provinsi di jalur arteri : Rembang (Sarang), Blora (Simpang 3 Ketapang), Wonogiri (Selogiri) dan Sragen (Sambung Macan)
- Penyekatan arus balik antar kota / kabupaten di jalur arteri/Jalur pantura: Rembang dgn Pati, Pati dengan Kudus, Kudus dengan Demak, Demak dengan Semarang, Semarang dengan Kendal, Kendal dengan Batang, Batang dengan Pekalonga, Pekalongan dengan Pemalang, Pemalang dengan Tegal dan Tegal dengan Brebes.