Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Provinsi Lampung mengingatkan umat hindu wajib catur brata penyepian dengan ketat sesuai ajaran. Hal tersebut bertujuan untuk mempersiapakan diri sebelum menjalani tahun yang baru dan sekaligus memontum introspeksi diri.
- Bupati Nanang Hadiri Festival UKMK Kemenkeu Satu Lampung
- Resmikan Masjid dan Balai Adat, Wali Kota Eva Harapkan Anak Bangsa Ingat Leluhur
- Disdag Bandar Lampung Usulkan Tambahan DAK Untuk Pembangunan Pasar Tradisional
Baca Juga
Ketua PHDI Lampung, I Nyoman Setiawan mengatakan catur brata penyepian yang sesuai dengan ajaran seperti amati geni ( tidak menggunakan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).
“Hari Suci Nyepi ini menjadi ajang instrospeksi diri selama satu tahun kemarin, dan apa yang akan dilaksanakan tahun depan,” kata I Nyoman Setiawan, Selasa (21/3).
Menurutnya, perayaan Hari Nyepi di Lampung dilakukan secara penuh tanpa ada pembatasan Covid-19. Melasti juga telah dilaksanakan pada Minggu (19/3) lalu di Pantai Pasir Putih, Pawai ogoh-ogoh dan Tawur Kesanga dilaksanakan hari ini atau sehari sebelum Hari Raya Nyepi.
“Dibeberapa kabupaten kota sudah melakukan festival ogoh-ogoh, untuk di Bandar Lampung belum ada karena fokus ke daerah,” ujarnya.
Lebih lanjut, I Nyoman Setiawan mengaku tidak akan ada masalah saat Hari Raya Nyepi bertepatan dengan Bulan Ramadan. Semua akan berjalan lancar saat saling menghormati.
“Saya pikir sepanjang kita saling menghormati tidak masalah sih. Kami melaksanakan penyepian di rumah masing-masing. Sementara umat muslim melaksanakan ibadah puasa kami tidak masalah,” jelasnya.
- Malam Pergantian Tahun Baru 2023, Wali Kota Eva Pastikan Perayaan Berjalan Aman
- Akibat PMK, Satgas Pangan Bandar Lampung Sebut Harga Sapi Naik
- Arinal Tambah TPP, Loekman: Ingat Bos, Rakyat Sulit Cari Sesuap Nasi