Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandar Lampung mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) mencapai 920. Kasus tersebut tercatat mulai Januari hingga 28 Juni 2022.
- PU Bandar Lampung Klaim Telah Perbaiki 240 Ruas Jalan Lingkungan Selama 2023
- BPKAD Bandar Lampung Janjikan Bayar Tukin Besok
- Hadapi Musim Hujan, Pemkot Bandar Lampung Minta Warga Gotong Royong Gerebek Sungai
Baca Juga
Di Kecamatan Rajabasa, terdapat 4 kasus DBD pada bulan Juni. Kasus terbanyak tersebar di Kelurahan Pramuka dan Rajabasa Jaya.
Camat Rajabasa, Hendri mengaku telah melakukan upaya pencegahan DBD dengan menyosialisasikan 3M plus kepada masyarakat. Menurutnya, pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik nyamuk masih bisa bertahan.
"Kita melakukan upaya gotong royong untuk membunuh jentik nyamuk agar tidak dapat berkembang biak. Dibagikan juga bubuk Abate kepada masyarakat untuk diaplikasikan ke bak penampungan air," kata Hendri, Selasa (28/6).
Lanjutnya, banyaknya kasus DBD di Rajabasa disebabkan banyaknya lahan kosong dan daerah rawa yang berpotensi sebagai tempat berkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk itu juga menyukai perairan yang jernih.
"Dari pengalaman, kebanyakan nyamuk berkembangbiak pada vas bunga yang berisi air untuk tanaman hidup. Sehingga diimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan vas berisi air untuk sementara waktu," ujarnya.