Masyarakat Tranportasi Indonesia (MTI) Lampung menilai PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kurang siap dalam melayani pemudik tahun 2022. Kurang siapnya tersebut terlihat dengan adanya penumpukan kendaraan di pelabuhan.
- Menhub Budi Karya Wacanakan Pelabuhan Panjang Tetap Jadi Alternatif Mudik Tahun Depan
- Ngajak Mudik Ke Lampung, Tiga Warga Dicokok Polres Cilegon
- Ada 18 Dari 32 Kapal Yang Layani Nonmudik Selama Larangan Mudik
Baca Juga
Ketua MTI Lampung, Aditya Mahatidanar Hidayat mengatakan kapasitas penyebrangan Ferry hanya 19 ribu orang per hari, tetapi per 28 April pemudik mencapai 26 ribu. Sehingga wajah terjadi antrean panjang bahkan harus menunggu 8 jam agar bisa masuk kapal.
"Harusnya PT ASDP lebih matang lagi dalam persiapannya. Kita tahu animo masyarakat untuk mudik cukup tinggi, mengingat 2 tahun terakhir dilarang mudik oleh pemerintah," kata Aditya kepada Kantor Berita RMOLLampung, Jumat (29/4).
Menurutnya, selain kapasitas yang overload, cuaca buruk di Selat Sunda juga menjadi faktor terganggunya sistem pelayaran akibat gelombang tinggi.
"Apalagi yang kita tahu, Gunung Anak Krakatau berstatus siaga 3 oleh BMKG, sehingga pelayaran sedikit terhambat," ujarnya.
Aditya berharap, penumpang pemudik tidak terulang lagi saat arus balik yang diperkirakan 7-8 Mei 2022. Perbaikan perlu dilakukan ASDP Merak-Bakauheni untuk menambah kapasitas penyebrangan, agar nantinya tidak terjadi antrian yang begitu panjang hingga berjam jam.
"Kami dari MTI Lampung, berharap masyarakat bisa mudik dengan aman dan nyaman serta terfasilitasi oleh negara. Karenanya Pemerintah Provinsi Lampung, khususnya di ASDP Bakauheni harus bersiap menyambut arus balik ini," jelasnya.
- Komisi Yudisial Angkat Penghubung di Lampung untuk Awasi Perilaku Hakim
- Ekonomi Provinsi Lampung Triwulan III 2022 Tumbuh 3,91 Persen
- Kembali Ditemukan Bayi Suspek Gagal Ginjal Akut di Lampung