Sebagai salah satu upaya mendorong peningkatan UMKM, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) mendorong penggunaan pakaian adat untuk ASN.
- Sukses Gelar Apeksi, Wali Kota Eva Siap Jadi Tuan Rumah 4 Event Nasional
- Lampaui Target, Omzet Expo HUT Apeksi di Bandar Lampung Capai Rp1,3 Miliar
- Peserta Apeksi Sebut Taman UMKM Bung Karno Potensi Bangkitkan Ekonomi
Baca Juga
Ketua Apeksi, Bima Arya Sugiarto mengatakan para wali kota yang hadir dalam HUT ke-22 Apeksi bisa mendorong kebijakan keberpihakan kepada para pelaku UMKM, seperti penggunaan pakaian adat untuk ASN.
"Kota Bogor misalnya setiap Selasa diwajibkan menggunakan produk lokal, Kamis baju sunda dan Jumat batik atau etnis. Setidaknya ada 3 hari dalam seminggu dimana ASN wajib menggunakan itu," kata Bima Arya Sugiarto usai membuka Expo Apeksi di Graha Wangsa, Jumat (27/5).
Lanjutnya, ketika kebijakan penggunaan baju adat diterapkan di 98 kota se-Indonesia, maka akan terjadi kebangkitan potensi lokal yang luar biasa.
"Kita juga mendorong kota tidak hanya mengandalkan APBD, namun perlu berkolaborasi dengan swasta, organisasi, BUMN, serta komunitas kreatif untuk meningkatkan perekonomian," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution mengatakan telah menerapkan kebijakan penggunaan pakaian adat pada hari Jumat kepada ASN.
"Boleh milih karena Medan adalah kota multi etnis. Kita ada 13 etnis yang bisa dipakai. Kita sudah lihat dan tanyakan pelaku UMKM cukup meningkatkan pendapatan akibat kebijakan tersebut," jelasnya.
- Tak Hanya Bermasalah Perizinan, Angel's Wing Rusak Aset Trotoar
- Pemkot Bandar Lampung Anggarkan Rp3 Miliar Untuk Bangun Dua Puskesmas
- Propemperda Bandar Lampung 2023, 8 Raperda Usulan Salah Satunya Penggunaan Fungsi Trotoar