Bambang SBY Siasati Pameran Lukisan Saat Pandemi Covid-19

Bambang SBY/Foto Ist
Bambang SBY/Foto Ist

Bambang SBY, pelukis yang tengah menyiapkan Pameran Seni Rupa dan Budaya Nusantara. Di balik lukisan etnik indahnya, ada bahan cat lukisan hasil racikannya, istimewa.


Dalam masa pandemi Covid-19 dan mahalnya cat minyak, Bambang SBY malah membuat puluhan karya lukisan yang siap dipamerkan secara virtual.

Selama virus corona merajalela, Bambang SBY terus melukis para tokoh dengan pakaian khas daerahnya di Gedung Dewan Kesenial Lampung (DKL), Wayhalim, Kota Bandarlampung.

Sudah puluhan lukisan hasil karyanya selama pandemi Covid-19. Selain memakai cat racikan sendiri agar murah dan berkualitas, Bambang SBY juga melukis pula dengan bahan ampas kopi asal Lampung.

Lukisan-lukisan sangat kuat, karya beda, punya pamor. Jika diraba lukisannya, gradasinya bahan cat goresan catnya sangat kuat, beda dengan kebanyakan karya pelukis lainnya.

Para tokoh berhasil dilukisnya secara realis lengkap dengan pakaian dan asesoris budaya daerahnya masing-masing. Kesannya, indah, gagah, dan sangat etnik.

Bambang SBY berhasil menghadirkan tinggi dan indahnya nilai-nilai filosofi dari pakaian daerah dan benda-benda budaya, seperti keris dan berbagai asesoris local genius ke atas kanvasnya. 

Menurut Bambang SBY, Jumat (2/10), lukisan adalah jiwa. Dia mengatakan seorang pelukis harus mampu menjiwai apa yang hendak dilukisnya agar menghasilkan karya lukisan yang tak cuma indah tapi juga memiliki kedalaman nilai.

Tak mudah bagi seorang Bambang SBY untuk konsisten dalam dunianya, seni lukis. Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, semua orang hanya fokus pada kesehatan dan perut.

Namun, walau dalam kondisi tak enak seperti ini, Bambang SBY terus berkarya. Virus corona tak bisa menghentikan gejolak seni rupanya terhadap keagungan budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia.

Bambang SBY mengolah sendiri bahan cat buat lukisannya dari pigmen halus atau serbuk warna (dye) yang dicampur dengan binder untuk menambah kekentalan dan daya rekatnya.

Menurut Bambang SBY, cat olahannya dari bahan organik dan anorganik, memiliki ketahanan yang bebas perawatan, ramah lingkungan, dan istimewanya dalam gelap masih terlihat lukisannya.

Diakuinya, untuk melukis dengan media berbasis air (cat air) dibutuhkan penguasaan teknik yang prima, apalagi lukisan dibuat dengan karakter asli yang sangat kuat dan memiliki pamor sesuai dengan anergi obyek lukisannya.

Bahan yang diperolehnya dari alam di Lampung bersifat elastis dan tidak mudah retak, sangat menyatu dengan kanvas, lukisan diberi perlindungan pada bagian depan dan belakang lukisan.

Pameran Seni Rupa dan Budaya Nusantara karya Bambang SBY tinggal menunggu diluncurkan lewat media sosial. Dunia sebentar lagi akan menyaksikan karya-karya etniknya.