Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung mengajak kelompok wanita tani (KWT) untuk menanam cabai dipekarangan rumah. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menurunkan inflasi cabai.
- Pemkot Nunggak Rp18 Miliar, PLN akan Padamkan Lampu Jalan
- Lukisan Ibu Menyusui Karya Bunga Ilalang Diturunkan Panitia Expo Perpustakaan Unila
- Warga Pesisir Jadi Prioritas Terima Bantuan Beras Atasi Inflasi BBM
Baca Juga
Kepala Dinas Pertanian, Agustini mengatakan Kota Bandar Lampung berpotensi terhadap urban farming, tercatat ada 99 KWT yang didorong untuk bertani dilahan sempat.
"Kami bersama Bank Indonesia akan mendorong penurunan inflasi dengan mengajak KWT menanam cabai dengan baik," kata Agustini, Selasa (9/8).
Menurutnya, saat semua KWT bisa menanam cabai maka terjadi penurunan permintaan cabai dan memperbanyak produksi cabai. Sehingga diharapkan harga cabai dapat menurun.
"Dengan urban farming ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga, meningkatkan pendapatan, dan dapat menurunkan inflasi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KWT Anggrek Macan, Dede Elia mengaku cukup terbantu dengan adanya urban farming. Anggota kelompoknya cukup sejahtera dengan menanam sayuran dipekarangan.
"Mulai dari terong, kangkung hingga cabai. Ada juga buah markisah yang rencananya akan dibuat sirup untuk dijual," jelasnya.
Menurutnya, sejak awal berdiri KWT pihaknya telah melakukan budidaya tanaman secara organik, tanpa menggunakan pestisida.
"Kita belajar buat sendiri pupuk organik. Terkadang diberikan penyuluhan juga dari dinas," ujarnya.