Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandar Lampung mengaku belum menemukan kasus cacar monyet atau monkeypox. Walaupun begitu, Diskes mengimbau untuk tetap waspada.
- DLH Imbau Pilah Sampah Medis Bagi Warga Isolasi Mandiri
- Selama 2022, Pemkot Bandar Lampung Berhentikan 194 Pegawai Honorer
- Transmart Lunasi Bayar PBB Rp335 Juta Usai Disegel
Baca Juga
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskes Kota Bandar Lampung, Desti Mega Putri telah mengeluarkan surat edaran yang disebarkan ke seluruh puskesmas. Surat edaran tersebut berisi pendeteksian dini dan pelaporan jika ditemukan kasus cacar monyet.
"Kami sudah meningkatkan kewaspadaan di tingkat puskesmas untuk memantau dan melaporkan jika terdeteksi terinfeksi virus cacar monyet," kata Desti Mega Putri, Jumat (12/8).
Menurutnya, puskesmas akan memantau dan melaporkan saat ditemukan warga dengan gejala klinis yang disebabkan virus cacar monyet, seperti sakit kepala, demam akut dengan suhu di atas 38,5 derajat celsius, dan pembesaran kelenjar getah bening.
Gejala lainnya yakni muncul ruam akut, nyeri otot, sakit punggung, dan kelembahan tubuh. Jika ada warga dengan gejala tersebut, maka Fasyankes mesti melakukan pemantauan lebih lanjut.
"Sampai saat ini tidak ada kasus cacar monyet di Bandar Lampung," ujarnya.
Diketahui, surat edaran Diskes Bandar Lampung disebutkan penyakit ini bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung 2-4 minggu. Namun bisa berkembang menjadi berat dan bahkan tingkat kematian 3-6 persen.
Penularan cacar monyet kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut.
- DBD Bandar Lampung Capai 868 Kasus, Lebih Tinggi Dibandingkan Tahun Lalu
- Baru 41 Persen Capaian Imunisasi MR, Diskes Bandar Lampung Lakukan Sweeping
- Antisipasi Penularan Hepatitis Akut, Diskes Imbau Jaga Kebersihan