Belum Sebulan, Sumur Bor Hibah Pemprov Pondasi Tower Retak dan Mesin Air Mati

Proyek fasilitas air bersih di Desa Brajaharjosari, Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur/Ist
Proyek fasilitas air bersih di Desa Brajaharjosari, Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur/Ist

Proyek fasilitas air bersih hibah Pemerintah Provinsi Lampung berupa sumur bor di Brajaharjosari, Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur, diduga dikerjakan asal-asalan atau tidak sesuai standar. 


Indikasi terlihat dari kualitas bangunan yang baru berusia sekitar sebulan, mesin airnya tidak berfungsi alias rusak.

"Mesinnya hidup hanya sekitar dua minggu. Setelah itu hingga saat ini tak bisa digunakan lagi. Gak tahu apanya yang rusak. Yang jelas, mesinnya tidak bisa dihidupkan lagi," ujar warga Pasar Brajaselebah yang tak mau identitasnya disebutkan, Sabtu (11/12). 

Proyek sumur bor yang terletak di sudut tenggara Lapangan Brajaharjosari itu, diduga asal jadi juga terlihat dari bangunan pondasi tower dan lantai kran.

Pantauan di lokasi sekitar sepekan setelah bangunan sumur bor itu berdiri, dua pondasi sisi utara retak. Diduga karena tidak kuat menahan beban tangki air berkapasitas dua ribu liter atau dua ton.

Menurut keterangan warga, dua pondasi itu retak ketika tangki diisi air penuh, tiba-tiba pondasi tower dua tiang bagian utara retak. Setelah kejadian itu, tangki air tak pernah diisi penuh karena khawatir towernya roboh.

Melihat kondisi bangunan yang asal-asalan, warga khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena sumur bor itu di daerah tempat bermain anak-anak. "Setiap sore banyak anak bermain di sekitar sini," katanya.

Selain mesin dan pondasi tower, lantai kran air juga sudah rusak. Plester lantai tak cukup kuat untuk menahan injakan kaki orang dewasa. Terlihat, lantai bangunan kran hanya berupa pasir yang dilapisi tipis semen.

Melihat kondisi bangunan sumur bor hibah tersebut, patut diduga proyek tersebut dikerjakan asal jadi atau tidak memenuhi standard yang ditentukan.