Bravo Lima Lampung Donasi Rapid Tes Kid Dan Pangganan

Ketua DPD Pejuang Bravo Lima Lampung Ary Meizari Alfian menyerahkan donasi kemanusiaan kepada Direktur RSBNH Provinsi Lampung, dr Djohan Lius, di rumkit yang terletak di Desa Margorejo (Kotabaru), Jatiagung, Lampung Selatan, Selasa (9/2)/DPD PBL Lampung
Ketua DPD Pejuang Bravo Lima Lampung Ary Meizari Alfian menyerahkan donasi kemanusiaan kepada Direktur RSBNH Provinsi Lampung, dr Djohan Lius, di rumkit yang terletak di Desa Margorejo (Kotabaru), Jatiagung, Lampung Selatan, Selasa (9/2)/DPD PBL Lampung

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung, kembali menghelat kegiatan donasi kemanusiaan, Selasa (9/2).


Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung, kembali menghelat kegiatan donasi kemanusiaan, Selasa (9/2).

DPD PBL Lampung membantu rapid test kit, aneka kue basah, dan susu murni, kepada pihak manajemen dua rumah sakit, kata Muzazamil, anggota Bidang Media dan Informasi DPD PBL Lampung kepada Kantor Berita RMOLLampung, Rabu pagi (10/2).

Ary Meizari Alfian menyerahkan donasi kemanusiaan kepada Kepala Ruang Isolasi Instalasi Gawat Darurat RSUDAM Ns Munani, di rumkit Jl Dr A Rivai Nomor 6, Penengahan, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung, Selasa (9/2)/DPD PBL Lampung

Rombongan DPD PBL Lampung dipimpin langsung oleh Ketua DPD PBL Lampung Ary Meizari Alfian dan sekretaris Muhammad Reza Berawi, bertolak dari halaman kantor Yayasan Alfian Husin, Kedaton, K9ta Bandarlampung, Selasa (9/2), pukul 15.00 WIB.

Rombongan terlebih dahulu menuju ke RSBNH. Direktur RSBNH dr Djohan Lius beserta jajaran hangat menyambut DPD PBL Lampung, pukul 13.30 WIB.

RSBNH ini rumkit tanpa kelas pertama di Lampung. Pembangunan rumkit tipe C nun pelayanan dan fasilitasnya setara kelas 1 ini diklaim jadi salah satu program unggulan Pemprov Lampung meningkatkan pelayanan kesehatan di Lampung.

Digagas gubernur saat itu M Ridho Ficardo, beroperasi 2017.

Terbukti, tujuan hadirnya guna mendukung kinerja layanan RSUDAM sekaligus solusi peretas problem klasik overkapasitas pasien RSUDAM, selain jadi rumkit rujukan utama isolasi mandiri penyintas COVID-19, hingga kini RSBNH juga kian mengedepan lewat pemberian layanan cepat terpadu jemput pasien bertajuk Sahabat Menuju Sehat/SMS.

Per kapasitas, RSBNH memiliki 104 kamar pasien, enam dokter umum, 34 perawat, 70 petugas kesehatan, masing-masing satu dokter spesialis anak, kandungan, anestesi, bedah, dan penyakit dalam. Ada 19 bidan, dua apoteker, tiga tenaga kefarmasian, satu sanitarian, tiga nutrisionis, dan dua analis laboratorium.

Sedang fasilitas, RSBNH punya unit rawat jalan spesialis anak, bedah, penyakit dalam, kandung, dan gigi. Ada pula unit rawat inap, gawat darurat, ICU, kebidanan, perinatologi, laboratorium, radiologi, gizi, laundry, farmasi, dan haemodialisa.

Direktur rumkit Djohan Lius, takzim. "Terima kasih," sambutnya, apresiatif.

Usai berpamitan, dari RSBNH tim berjumlah 22 orang itu bertolak ke RSUDAM. Senada, sambutan hangat terpancar dari ekspresi Kepala Ruang Isolasi Instalasi Gawat Darurat RSUDAM, Nurse Munani, mewakili Plt Dirut, Dr dr Reihana Wijayanto, yang juga Kadiskes Lampung.

Serah terima serupa berlangsung tanpa jeda. Manajemen rumkit pelat merah yang saat ini memiliki 1.389 orang nakes  terdaftar dalam sistem informasi SDM kesehatan (SI SDMK) dan bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) Kementerian Kesehatan itu, tak lupa menyampaikan ucapan terima kasihnya.

Pengingat, RSUDAM kini bertipe A. Rumkit rujukan tertinggi untuk RS di 15 kabupaten/kota se-Lampung ini didirikan tahun 1914 sebagai rumkit perkebunan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk merawat para buruh perkebunannya. Awal berdiri, kapasitasnya 100 tempat tidur.

Resmi dikelola Pemprov tahun 1965, sebelumnya kepemilikan rumkit berubah sejalan perubahan pemerintahan. Pada tahun 1942-1945 jadi rumkit perawatan tentara Jepang, RSU kelolaan pemerintah RI (1945-1950), Pemda Sumsel (1950-1964), Pemda Kodya Tanjungkarang-Telukbetung (1964-1965), kelolaan Pemprov Lampung (1965-sekarang).

Adapun, namanya berubah menjadi RSUDAM berdasar SK Gubernur Lampung No.G/180/B/HK/1984, tanggal 7 Agustus 1984, diperkuat Perda Lampung 8/1985 tanggal 27 Februari 1995 diubah jadi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Dati I Lampung, disahkan SK Mendagri 139/1995, diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Lampung Nomor 173 tahun 1995, tanggal 28 November 1995.

Tercatat, sejak berdiri sampai kini rumkit ini telah 22 kali ganti direktur, dari pertama dr Dam Stoh (1929) sampai Plt Direktur kini, Reihana. Salah satu pertimbangan Abdul Moeloek diabadikan jadi nama rumkit, dia direktur ke-5 sekaligus terlama (1942-1957).

Sementara, Ketua DPD PBL Lampung Ary Meizari Alfian, dalam keterangan persnya mengungkapkan, kontribusi PBL tersebut diharapkan menjadi bagian penyemangat bagi segenap tenaga medis, garda depan penanganan kesehatan penanggulangan pandemi COVID-19 di Lampung.

"Doa tulus kami, begitupun rakyat Lampung lainnya turut menyertai. Kalau bukan kita, siapa lagi. Semoga bantuan ini bermanfaat. Oke ya Bro," pungkas Ary.

Ikut mendampingi, wakil sekretaris II Endang Aprilia, wakil bendahara III Niya Noor Abdiyana Abdis, ketua bidang (kabid) pengembangan usaha Junaedi, wakabid perempuan Vony Reyneta Doloksaribu, anggota bidang sospol Dea Puspa Mandiri dan Desi Yana Febiyola, anggota bidang kepemudaan Septiana Widya, dan lainnya.

Hadir pula, unsur Dewan Penasihat DPD PBL Lampung yang kini Ketua Bidang Ekonomi DPP PBL Dr Andi Desfiandi. Secara kompak, Ary dan Andi tak lupa turut menyampaikan Selamat Hari Pers Nasional 2021.