Budi Sutomo Minta Rp250 Juta dan Ancam Anulir Anak Dosen Unila yang Lulus SBMPTN

Kaprodi Ilmu Lingkungan Pascasarjana Unila Tugiyono di PN Tanjungkarang, Selasa (14/2)/Faiza
Kaprodi Ilmu Lingkungan Pascasarjana Unila Tugiyono di PN Tanjungkarang, Selasa (14/2)/Faiza

Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Unila Budi Sutomo ternyata pernah meminta Rp250 Juta dan mengancam akan menganulir kelulusan anak Kepala Program Studi Ilmu Lingkungan Pascasarjana Unila Tugiyono.


Di mana, anak Tugiyono dinyatakan lulus di Fakultas Kedokteran Unila lewat jalur tertulis SBMPTN. Pernyataan tersebut disampaikan Tugiyono saat menjadi saksi di sidang penerimaan mahasiswa baru Unila di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Selasa (14/2).

Tugiyono menceritakan, awalnya dia menemui Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi Suharso untuk meminta bantuan agar anaknya diterima di Unila.

"Karena di Unila kalau dosen biasanya ada prioritas. Pak Suharso bilang dia gak bisa bantu karena gak dekat bos (Rektor Karomani) dan saya diminta hubungi Budi Sutomo," kata Tugiyono.

"Budi Sutomo bilang kalau lolos passing grade bisa dibantu, kalau gak lulus daftar saja lewat mandiri, nanti dia bilang lapor bos dulu," sambung Tugiyono.

Setelah itu, dirinya memberikan nomor ujian sang anak lewat WhatsApp ke Budi Sutomo. Kemudian, sehari sebelum pengumuman, Budi Sutomo menelpon bahwa anaknya lulus passing grade namun diminta bayar sumbangan, kalau tidak dibayar saat itu juga kelulusannya bisa dianulir.

"Saya bayar Rp250 juta atas permintaan Budi Sutomo di ruang kerja Budi langsung. Saya takut anak saya dianulir dan itu uang pensiun istri saya setelah bekerja lebih dari 30 tahun," katanya.

Terungkap, nilai anak Tugiyono adalah 595 dan sebetulnya lulus passing grade. Menurut Tugiyono, dirinya tak pernah melakukan konfirmasi kepada Karomani lantaran sudah percaya dengan Budi Sutomo.

Selain Tugiyono, Budi Sutomo juga meminta Rp150 juta dari Staf Dinas Perumahan Rakyat & Kawasan Pemukiman Tulangbawang Evi Daryanti setelah anak Evi dinyatakan lulus di Fakultas Kedokteran Unila.

"Anak saya daftar lewat jalur SBMPTN, Budi bilang insyaallah ya mbak. Waktu pengumuman anak saya lulus jadi saya telpon ucapkan terimakasih," kata dia.

"Satu minggu kemudian, Budi Sutomo main ke rumah saya di Bandar Lampung. Dia bilang maaf bener mbak, ini ada infak. Saya kurang jelas buat apa tapi NU gitu, saya bilang gak apa-apa dan saya kasih 150 juta saat itu," bebernya.