Bupati Sujadi membuka Pencanangan 8 ribu Hari Pertama Kelahiran (HPK) inovasi Masyarakat Bapak Stunting (Masbas) dan sosialisasi Perpres 72 tahun 2021, serta persiapan penilaian kinerja stunting dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting Kabupaten Pringsewu tahun 2022.
- Cegah Stunting, Calon Pengantin di Bandar Lampung Wajib Miliki Serifikat Elsimil
- Positif Covid-19, Rektor Itera Dirawat di RS Abdul Moeloek
- Kembali Ditemukan Bayi Suspek Gagal Ginjal Akut di Lampung
Baca Juga
Sujadi berharap misi dan visi pembangunan sumber daya manusia di Pringsewu bisa tercapai, salah satunya dengan penyiapan 8000 HPK.
"Program stunting adalah bagian menjaga, mengantisipasi serta mengupayakan menghasilkan generasi yang kuat. Dengan adanya program Masbas ini, kepala pekon bisa mengupayakan agar tidak ada lagi anak stunting," pesan Sujadi pada kegiatan di Hotel Regency.
Sementara sebagai salah satu usaha untuk pencegahan kasus stunting, Dinas Kesehatan Pringsewu inovasikan Porgam Masbas.
Kadis Kesehatan Pringsewu Ulinnoha mengatakan, inovasi Masbas ini dilakukan melihat banyaknya Program pemerintah yang digulirkan, tetapi efeknya belum signifikan.
"Maka dari itu, dengan keberadaan bapak stunting ini bisa menimbulkan kepekaan di tengah-tengah masyarakat. Tetangga yang mampu secara ekonomi bisa membantu dan memperhatikan anak tetangganya yang kena stunting," kata Ulinnoha.
Sehingga, kata dia, para peserta inovasi Masbas yang berasal dari kalangan kepala Pekon ini nantinya minimal bisa menjadi bapak asuh stunting di pekonnya.
"Tapi tidak menutup kemungkinan bapak asuh bisa dari kalangan pengusaha, ataupun tokoh masyarakat. Dan harapannya, munculnya bapak asuh bisa dua kali lipat daripada anak stunting di desa tersebut," imbaunya.
- Terpapar Covid-19, Doni Monardo Sarankan Hindari Makan Bersama
- Tekan Angka Stunting, Diskes Bandar Lampung Edukasi Ibu Hamil Hingga Remaja Putri
- Stok Habis, Diskes Bandar Lampung Tunggu Vaksin Covid-19 dari Kemenkes