Banyaknya saldo
Kartu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang zonk
alias nol saat penarikan, membuat DPRD Tanggamus angkat bicara.
- Waisak 2022, Umat Buddha Diajak Merenungi Perjuangan Guru Agung Siddharta
- PMK Mewabah, MUI Lampung Ingatkan Lebih Teliti Pilih Hewan Kurban
- Satgas TMMD Jalin Komunikasi Sosial dengan Warga Pesisir Barat
Baca Juga
Menurut dia, kosongnya saldo Kartu KPM, yang sampaiberbulan-bulan, tentunya sangat merugikan nasabahnya.
"Perlu kita telusuri bersama penyebabnya," jelas anggota KomisIV DPRD Nursalim Ahyono kepada kantor berita RMOLLampung, Jumat (3/4).
Masih menurut dia, dana itu ditransfer langsung daripusat melalui Bank Mandiri ke rekening kpm masing-masing, jadi kenapa sampaikosong?
"Itu tugas pendamping menjelaskan langsung, bukan ketuakelompoknya," ujarnya.
Ia juga mengatakan, pendamping harus mendata KPM mulaidari nama, nomor rekening, untuk dilaporkan agar segera ditindaklanjuti.
"Harus dijelaskan penyebabnya, apa karena sistem Bank, perbaikan, atau faktor lain, harus jelas, karena kalau tidak, bisa saja orang beropini lain," katanya.
Klik: Saldo Penerima Bantuan Non Tunai Di Tanggamus Sering Nol
DPRD Tanggamus, dalam hal ini komisi IV selaku mitrakerja Dinas Sosial (Dinsos), segera berkoordinasi guna untuk mengetahui wilayahmana saja yang mengalami keterlambatan.
"Dinas Sosial mestinya menegur para pendamping,untuk selalu tertib dalam melakukan pendampingan dan pendataan, apabila adakendala, agar segera di inventarisir dan diteruskan ke pihak terkait, agarmasalahnya bisa teratasi," katanya.
Nursalim berharap agar semuanya proaktif mengawasi kalau ada kendala. Mulai dari KPM, ketua kelompok, juga pendamping dan segera melaporkannya, agar tidak berlarut-larut juga merugikan keluarga penerima manfaatnya.