Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung Anwar Fuadi menemukan adanya gejala yang hampir serupa dengan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
- Tak Peroleh Titik Temu, Aksi Cabut UU Cipta Kerja Berakhir Ricuh
- Pergerakan Pemudik di Terminal Rajabasa Mulai Meningkat
- Tak Capai Target, Perumda Air Minum Way Rilau Hanya Berhasil Sambung 1.425 SR
Baca Juga
Gejala PMK pada hewan ditandai dengan demam dan luka seperti melepuh di lidah, bibir, mulut, puting susu, serta di antara kuku hewan. Luka yang pecah dapat menyebabkan ternak sulit bergerak dan tidak mau makan.
Kemudian, gejala lain yang sering terjadi adalah depresi, hipersalivasi atau air liur berlebih, penurunan berat badan, keterlambatan pertumbuhan, dan penurunan produksi susu.
"Iya secara klinik kami memang ada menemukan gejala seperti PMK diatas sehingga kami jadikan sampel dan dilakukan pengujian laboratorium, namun untuk hasilnya kami masih menunggu," ucapnya, Kamis (12/5).
Ia mengatakan pengujian yang sedang berlangsung membutuhkan waktu sekitar sehari dan sampel tersebut dibawa ke lembaga vertikal yang dimiliki Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk ditindaklanjuti.
"Untuk hasilnya Insyaallah 1 hari selesai. Dan pengujian sendiri di Lampung itu sampel dibawa ke lembaga vertikal milik Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan," kata dia.
Anwar menambahkan PMK adalah penyakit pada hewan ternak yang sifatnya menular ke manusia karena adanya virus yang sangat infeksius.
"Namun jangan khawatir, untuk angka kematian rendah dan tingkat kematian tidak mengkhawatirkan," tutupnya.
- Lampung Fair 2022 Gagal Capai Target
- Nirwana: PWI Harus Bangga Punya Rumah Besar yang Menyejukkan
- Warga Antusias Sambut Gebyar Vaksinasi Covid-19 Kota Bandar Lampung