Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi Partai Golkar, PPP dan PAN hingga kini belum menentukan calon presiden yang akan diusung dalam Pilpres 2024.
- Total Rp1,4 Triliun, Ini Besaran Anggaran KPU Tiap Daerah di Lampung
- Tiga Parpol di Bandar Lampung Tidak Ajukan Pencermatan Rancangan DCS
- Sekjen PDIP: Ada Kepentingan Politik Pilpres di Balik Pelaporan Ganjar Pranowo
Baca Juga
Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut KIB saat ini tengah menyiapkan konsep dan visi tiga partai politik agar memiliki kesamaan kepentingan politik.
"Kan saya sudah bilang berkali-kali, KIB ini kita punya tahapan-tahapan, KIB ini kan saya katakan berkali-kali, kita berusaha untuk membangun budaya atau tradisi politik baru bahwa koalisi untuk pilpres itu nggak harus dibangun di ujung-ujung. Ya nanti kesannya hanya bagi-bagi kekuasaan, dan kita membangun bahwa bisa saja dibahas jauh-jauh hari dan kita bicarakan narasi besar," kata Doli di depan ruang rapat Komisi II DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/6).
Ketua Komisi II mengatakan setelah membentuk konsep dan visi bersama antar partai politik, KIB akan mengkomunikasikan dengan partai politik lain dan meminta aspirasi masyarakat. Setelah itu barulah ditentukan nama capres yang akan diusungnya.
"Kita kan sekarang sedang mencoba mengkonstruksi menuliskan narasi kita ini di 2024 konsepsinya kaya apa, visinya kaya apa, programnya macam apa. Nah setelah ini matang ini kita komunikasikan dengan publik, komunikasikan dengan parpol lain, syukur-syukur partai lain punya aspirasi yang sama kita gabung,” katanya.
"Kemudian kita tanya ke masyarakat, kalau aspirasi masyarakat anggap ini bagus baru kita masuk ke tahap berikutnya siapa yang membawa konsepsi yang sudah disusun yang sudah dapat respons publik, itu dalam konteks KIB,” imbuhnya.
Saat ini, kata Doli, untuk Golkar masih tetap mengusung Ketua Umumnya Airlangga Hartarto menjadi capres. Namun, dua partai lain PPP dan PAN belum menentukan hal itu.
"Kalau konteks Golkar sampai hari ini kita masih katakan calon presiden Golkar itu Pak Airlangga Hartarto. Nah nanti kalau di KIB kan dibicarakan lagi, bisa jadi Pak Suharso dan Pak Zul menyebut Pak Airlangga juga," ujarnya.
Doli kembali menegaskan kalau capres KIB akan dipilih usah konsep dan visi selesai. "Nunggu ini belom selesai, kan ini belum selesai konsepsinya,” demikian Doli.