Sebanyak 2.248 masyarakat di Provinsi Lampung terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan paling banyak terjangkit kota Bandar Lampung yakni 804 kasus.
- Satu Meninggal, Bayi Gagal Ginjal Lainnya Masih Dirawat di RSUDAM
- Ingin Beri Layanan Paripurna, Puskesmas Simpur Bantuk Pokja Wash In HCF
- Ahli Gizi Berbagi Tips Diet Tetap Sehat Selama Berpuasa Di Bulan Ramadhan
Baca Juga
"Ada 2.248 orang yang terserang DBD, dan 9 diantaranya meninggal dunia. Terbanyak ada di Bandar Lampung 804 kasus dengan 2 kematian," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana, Selasa (28/6).
"Kemudian disusul Lampung Tengah dengan 233 kasus dua diantaranya meninggal dunia, dan Pesawaran 196 kasus," tambahnya.
Dia juga mengatakan kasus DBD di Lampung paling banyak menyerang warga berusia 15 sampai 44 tahun atau sekitar 43,43 persen dan 34,24 persen menyerang masyarakat yang berusia 5-14 tahun.
"Lalu 12,03 persen berusia diatas 44 tahun, 8,30 persen berusia 1-4 tahun dan 2 persen menyerang warga berusia dibawah 1 tahun. Dan memang kasus ini didominasi mereka yang berusia 15 tahun hingga 44 tahun," kata Reihana.
Selain itu, jumlah kasus DBD di Lampung juga terus mengalami peningkatan (Periode Januari-Mei 2022) dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 yang berjumlah 588 kasus DBD.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi semakin bertambahnya kasus DBD tim surveilans terus diperketat dan melakukan koordinasi dengan rumah sakit sekitar.
Bukan itu saja Dinas Kesehatan Lampung juga sudah mendistribusikan insektisida dan larvasida serta menerbitkan surat edaran untuk bupati, walikota hingga camat sebagai antisipasi untuk pencegahan terjadinya DBD.
"Tetapi yang paling penting dilakukan adalah melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus dan pemberdayaan masyarakat dengan menggiatkan satu rumah satu jumantik," tutupnya.
- RSPBA Lampung Nihil Rawat Pasien Covid-19
- Tiga Jurus Pemerintah Hadapi Covid-19 Tahun 2021
- HIV di Bandar Lampung Capai 2.637 Kasus