Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Provinsi Lampung memaparkan program kerja selama satu tahun ke depan, salah satunya adalah program liputan bersama terkait isu dan tema perempuan.
- Jemaah Haji Pesawaran Sudah Lunas Dan Dua Kali Batal
- Upacara Hari Pancasila, Dendi dan Marzuki Berbusana Adat
- Peserta SKD PPPK Guru Pesawaran Rapid Swab Antigen Gratis
Baca Juga
Program kerja ini disampaikan pada Rapat Konsolidasi dan Rencana Kerja FJPI Cabang secara daring oleh 14 cabang FJPI se Indonesia dan dibuka oleh Ketua Umum Uni Zulfiani Lubis, Sabtu (9/4).
Cabang tersebut adalah Nusa Tenggara Barat, Sumatera Utara, Lampung, Papua Barat, Maluku, Jakarta, Riau, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Jambi, Sumatera Barat, Aceh, Papua, dan Kalimantan Timur.
Beberapa program FJPI di daerah adalah perempuan dalam dunia politik, pendidikan seks untuk pelajar, pelatihan digitalisasi UMKM perempuan, pelatihan jurnalistik pemula, pelaksanaan uji kompetensi bagi anggota, perempuan dan kesehatan, serta lomba menulis.
Sementara, program kerja FJPI Lampung disampaikan oleh oleh Sekretaris FJPI Lampung, Rohmah Mustaurida. Dia menjelaskan, FJPI Lampung selalu mengupdate data anggota berupa nama, nama media, email, dan nomor telepon, mendokumentasikan setiap pertemuan dan rapat, serta menyepakati iuran anggota Rp10 ribu per bulan.
“Iuran ini nanti dapat digunakan untuk membantu pendanaan kegiatan-kegiatan rutin yang ringan,” ujar Rohmah yang juga jurnalis IDN Times Lampung.
Selanjutnya, Rohmah memaparkan lima program kerja FJPI Lampung yaitu, Pertama, melakukan pertemuan rutin sebulan sekali untuk sharing pengalaman liputan termasuk ide-ide liputan tentang isu perempuan.
Kedua, melakukan kunjungan ke beberapa lembaga yang konsen pada isu perempuan, seperti PPPA, LadA DAMAR, Forum Puspa, dan berbagai lembaga perempuan lain.
Ketiga, menggarap projek liputan bersama (kolaborasi) terkait isu perempuan setiap sebulan sekali. Empat, pembuatan akun media sosial FJPI Lampung, dan Kelima, mengadakan pelatihan setiap dua bulan sekali.
“Dalam waktu dekat, kita akan melakukan Pelatihan Mengidentifikasi dan Menangani Berita Hoax pada Mei 2022,” tuturnya.
Dalam sambutannya, Ketua Umum FJPI, Uni Lubis menekankan kegiatan dan program di FJPI tidak melulu yang serius seperti webinar atau workshop, tapi juga diseimbangkan dengan aktivitas ringan yang menggembirakan.
“Kita harus seimbangkan yang serius dengan yang bergembira, karena itu penting untuk mental health, misalnya kegiatan ringan nonton youtube bareng, masak bareng, sepeda bareng, atau ke restoran bareng sambil meliput proses masaknya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, pertemuan rutin yang ringan ini penting dalam membangun solidaritas dan kekompakan antar anggota FJPI.
Uni Lubis juga memberikan tanggapan usai penyampaian program kerja oleh seluruh cabang FJPI. Dia meminta semua cabang melakukan pendataan yang lengkap terhadap anggotanya, diantaranya nama, nama media, dan alamat.
Bagi anggota yang tidak lagi menjadi jurnalis, tetapi masih aktif menulis masih tetap bisa menjadi anggota.
Selain itu, dia menekankan pentingnya membangun kerjasama atau networking baik antar organisasi wartawan seperti AJI, PWI, ataupun pemerintah, PPA, Forum Puspa, dan NGO yang konsen pada pendampingan korban kasus kekerasan perempuan ada anak.
“Sehingga jika ada kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa saling medukung dalam advokasi,” tuturnya.