Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur 2.000 km dan abu vulkanik setinggi 300 meter di puncaknya, Jumat (23/4), pukul 11.20 WIB.
- Bandar Lampung Kembali Diguncang Gempa, Warga Berhamburan Keluar Rumah
- Bandar Lampung-Lampung Diguncang Gempa Tektonik 2,5 M, Belum Ada Potensi Susulan
- Kepala BPPRD Tubaba Arya Sapta Jaya Sesunan Meninggal Dunia
Baca Juga
Hal itu dikabarkan Pusat Data Dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Dikabarkan pula, hujan abu vulkanik terjadi di wilayah Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Hujan abu terjadi sesaat setelah Merapi mengeluarkan kolom abu dan angin bertiup ke arah timur.
“Laporan terjadi hujan abu di Cepogo pukul 11.30 WIB,” jelas Tim BPPTKG seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat siang (23/4).
Hasil pengamatan sementara oleh Tim BPPTKG, aktivitas vulkanik Gunung Merapi tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 milimeter dan durasi 145 detik.
Sementara itu, status Gunung Merapi masih tetap berada pada level III atau ‘Siaga’.
BNPB mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya sejauh 5 kilometer dari puncak.
Masyarakat juga diimbau agar mewaspadai bahaya lahar dingin terutama saat terjadi hujan di seputar puncak Gunung Merapi.
Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terdampak abu vulkanik diharapkan tidak melakukan aktivitas di luar rumah dan selalu menggunakan masker untuk mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan.