Hari Pertama PTM, Guru Terima Keluhan Siswa Banyak Tugas Daring

PTM Terbatas di SMPN 2 Bandarlampung/ Tuti
PTM Terbatas di SMPN 2 Bandarlampung/ Tuti

Simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tingkat SD dan SMP di Kota Bandarlampung telah dimulai hari ini, Senin (13/9). 


Di hari pertama simulasi PTM terbatas ini, sejumlah guru tidak langsung memberikan pelajaran, namun melakukan evaluasi selama pembelajaran daring. 

"Kebanyakan siswi menyukai belajar offline, sementara siswa suka online, katanya karena mereka matiin kamera jadi bisa sambil makan," ujar Setyo Imaniah salah satu guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Bandarlampung. 

Selain itu, siswa juga mengeluhkan tugas yang diberikan selama pembelajaran online terlalu banyak dan datang secara beruntun. 

"Mereka ngeluh tugas. Sehari misal tiga guru ngasih tugas semua. Tapi sebenernya deadline tugas enggak langsung hari itu juga," ujarnya.

Hal sama juga disampaikan Rizkya, ia mengaku kebanyakan siswanya lebih memilih belajar secara online. Namun ada juga beberapa siswa yang lebih suka belajar tatap muka.

"Mungkin karena mereka belum beradaptasi saja karena hampir dua tahun belajar daring. Kendala gak ada, paling pas menjelaskan di kelas suara saya harus lebih keras karena paka masker kan," jelasnya.

Sementara itu, Guru PPKN SMPN 2 Bandarlampung, Dedy Cahayadi mengatakan selain harus menjelaskan pelajaran secara langsung, ia juga harus melakukan live dengan siswanya yang melakukan pembelajaran secara online. 

"Saya kebetulan memang punya alat di rumah, jadi kita siapkan dari rumah. Karena ada live, jadi siswa yang di rumah bisa melihat pembelajaran tatap muka di sekolah," ujarnya.