Nama-nama yang dianggap layak untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah dan DKI Jakarta terus bermunculan.
- Wakil Ketua DPRD Elly Wahyuni Minta Aparat Tekankan Upaya Preventif Cegah Tawuran Pelajar
- IIPG Lampung Diminta Bantu Menangkan Golkar di Pemilu 2024
- Pengamat Sebut Pencalonan Wagub Nunik Untuk Ukur Suara PKB di Pileg
Baca Juga
Terbaru, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi kembali menjadi pembicaraan usai namanya masuk dalam bursa calon gubernur di dua daerah sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi DKI Jakarta.
Walikota Semarang yang akrab disapa Hendi itu sendiri sampai saat ini masih tidak menanggapi perihal namanya yang masuk dalam skema calon gubernur di dua daerah tersebut.
Meskipun begitu, dalam unggahannya di media sosial, dirinya mengisyarakan masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk Kota Semarang.
"Masih banyak PR (pekerjaan rumah), semoga diberi kelancaran dalam proses penyempurnaan ruas2 jalan di Kota Semarang," tulis Hendi dalam unggahan terakhirnya di Instagram seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJateng, Minggu (8/1).
Hendi sendiri bukan satu-satunya kepala daerah yang masuk dalam dua bursa cagub sekaligus. Nama lainnya, Gibran Rakabuming Raka yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Surakarta juga disebut berpeluang besar untuk diusung sebagai calon gubernur, baik di Provinsi Jawa Tengah, maupun di Provinsi DKI Jakarta.
Adapun masuknya nama Hendi dan Gibran sendiri dalam bursa cagub Jateng terjadi pasca Charta Politika merilis sebuah hasil survei, dimana kedua kepala daerah tersebut ada di tiga besar calon paling potensial bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.
Sedangkan untuk bursa Cagub DKI Jakarta, Hendi dan Gibran diperhitungkan setelah Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut dua nama kepala daerah di Jawa Tengah tersebut berpotensi sebagai jago partainya di Pilkada DKI.
Masuknya Hendi dalam bursa Cagub Jateng kali ini bukanlah yang pertama. Pada tahun 2017 lalu Hendi juga santer diberitakan sebagai calon potensial calon gubernur Jawa Tengah.
Namun pada saat itu dirinya berdalih tak ingin melangkahi tokoh - tokoh senior partainya. Alhasil hingga waktu pendaftaran bakal calon ditutup, Hendi pun tak bergeming.