Hiswana Migas Lampung menegaskan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi tidak mengalami kelangkaan bahkan kosong. Tetapi pasokannya dibatasi kuotanya oleh pemerintah pusat.
- Harga TBS Sawit Anjlok, DPRD Lampung Tak Punya Solusi
- Enam Desa di Lampung Berpotensi Tinggi Tsunami, BMKG Minta Warga Waspada
- 101 Desa di Lampung Rawan Tsunami, Mayoritas di Pesisir Barat dan Tanggamus
Baca Juga
Sebab, kuota yang distribusikan ke berbagai SPBU telah melebihi batas yang sudah dicanangkan pemerintah pusat.
"Kalau sekarang solar bukan langkah tapi solar sekarang ini sedang diatur untuk jumlah pemenuhan kuotanya," kata Kepala Bidang SPBU Hiswana Migas Lampung, Donny Irawan, Jumat (8/10).
"Jadi intinya barang ini ada pengaturan atau penyesuaian total oleh pihak migas. Sehingga menyebabkan BBM solar banyak yang antri dan sebagainya," sambung Dony.
Ia mengaku pembatasan kuota bertujuan memperkecil BBM subsidi yang diterima masyarakat sehingga kedepannya masyarakat Lampung sudah beralih ke non subsidi.
"Pemerintah lagi mengecilkan subsidinya agar masyarakat beralih ke non subsidi. Lalu untuk alokasi solar di masing-masing SPBU tidak bisa sembarangan minta (diatur pihak migas)," ungkapnya.
"Karena hal tersebutlah sehingga banyak sekali antrian dimana-mana dan terjadi kekurangan BBM solar di SPBU," pungkas Dony.