Itera Bersama BSI Luncurkan Program Wakaf IPTEK 

Rektor Itera Prof I Nyoman Pugeg Aryantha/Tuti
Rektor Itera Prof I Nyoman Pugeg Aryantha/Tuti

Institut Teknologi Sumatera (Itera) bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) meluncurkan program wakaf IPTEK. Program penghimpunan dana tersebut akan digunakan untuk riset dan beasiswa pendidikan. 




Rektor Itera, Prof I Nyoman Pugeg Aryantha mengatakan hak paten Indonesia masih perlu ditingkatkan, salah satunya upayakan dengan peningkatan inovasi dan teknologi di kampus. Namun karena terkendala pembiayaan maka perlu inovasi berupa wakaf uang untuk IPTEK. 

"Masyarakat di Lampung ini berpotensi besar, jika dikelola dengan baik maka dapat menjadi modal finansial Itera dalam pengembangan riset dan beasiswa," kata Prof I Nyoman Pugeg Aryantha, Selasa (14/3). 

Menurutnya, wakaf IPTEK tidak kalah pahalanya dengan wakaf untuk kegiatan beragama. Pada tahap awal, hasil wakaf juga akan dikembangkan untuk teknologi keagamaan. 

"Saya optimis akan tumbuh cepat terutama dengan strategi inovasi seperti yang berwakaf banyak akan kita abadikan namanya di infrastruktur, akan kita atur untuk menumbuhkan giroh masyarakat untuk wakaf," ujarnya. 

Lebih lanjut, Prof I Nyoman menjelaskan jika dana wakaf terkumpul hingga Rp500an juta akan dimanfaatkan untuk penelitian. Namun jika dana kurang dari Rp50 juta maka akan disalurkan ke beasiswa pendidikan. 

Sementara itu, Direktur Wakaf dan Digital Platform BSI Maslahat, Rizky Oktaviansyah mengatakan pihaknya akan menyebarluaskan program wakaf IPTEK kepada para nasabah, sehingga diharapkan dana dapat segera terkumpul. 

"Ini program pertama wakaf di bidang IPTEK, karena memang wakaf itu tujuan manfaat yang lebih besar, tidak hanya ibadah namun bisa untuk sosial," jelasnya.