Jemaah haji Indonesia kloter 4 asal Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) mengaku tidak mendapatkan kompensasi seperti snack, minuman, dan makanan saat terjadi delay penerbangan pada Kamis, (25/5).
- Nasdem Umumkan Simpang Siur Herman HN Jumat Besok
- Bakal Diperiksa DKPP, Bawaslu Pesibar Sebut Pententuan Kasek Panwascam Sesuai Prosedur
- Main Dua Kaki, Jokowi Lebih Suka Prabowo atau Ganjar?
Baca Juga

Menyikapi hal ini, Kakanwil Kemenag Jabar Ajam Mustajam menyayangkan hal ini terjadi. Bahkan saat itu tidak ada pihak Saudia Airline yang berkoordinasi dengan pihak embarkasi.
"Kami tahu belakangan, dan langsung protes," ujar Ajam seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL melalui keterangan resminya, Jumat (26/5).
Sesuai Undang-undang Penerbangan Pasal 146 disebutkan ketika jadwal terbang mengalami keterlambatan, pihak maskapai harus bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh penumpang, kecuali jika keterlambatan disebabkan oleh faktor cuaca dan teknis operasional.
"Kami sudah menerima surat permohonan maaf, tapi kami berharap Saudia Airline tidak sekedar meminta maaf. Kompensasi kepada jemaah, harus diberikan. Jangan sampai peristiwa semacam ini terjadi lagi," sambungnya.
Permintaan maaf ini disampaikan Manajer Operasional PT Ayuberga GSIA Saudi Airlines Riyan Abdul Fahmi melalui surat tertulis yang disampaikan kepada PPIH Embarkasi Bekasi.
"Saya bertanggung jawab atas tindakan saya yang merugikan bagi para jemaah haji. Saya memohon maaf atas kondisi yang merugikan para jemaah haji tanggal 25 Mei 2023," ungkap Riyan Abdul Fahmi.
- Setelah PPK, KPU Lampung Buka Rekrutmen untuk 7.920 PPS Pemilu 2024
- Bakal Dilantik Besok, Ini Struktur Demokrat Lampung
- Digelar Pekan Depan, Ini Sosok Koordinator Musra XI Relawan Jokowi di Lampung