Presiden Joko Widodo memutuskan tidak impor beras. Alasannya, stok beras tersedia hingga bulan Juni ini. Bagaimama setelah itu?
- Main Dua Kaki, Jokowi Lebih Suka Prabowo atau Ganjar?
- Jokowi Gelontorkan Rp800 Miliar untuk Perbaikan Jalan Rusak Parah di Lampung
- Dampingi Jokowi, Zulhas Sebut Jalan Rusak di Lampung Bisa Buat Orang Hamil Melahirkan
Baca Juga
"Kemarin, kita putusakan sampai Juni tidak ada impor," ujar Jokowi dalam jumpa pers usai meninjau panen padi di Desa Wanasari, Kabupaten Indramayu, Rabu (21/4).
Menurut dia, produksi beras dalam negeri cukup hingga Juni.
Dalam kunjungan itu, Jokowi mengaku menerima keluhan dari petani berupa kelangkaan pupuk subsidi dan kesulitan mencari tenaga kerja untuk panen.
Sehingga, katanya, para petani meminta bantuan dari pemerintah pusat, paling tidak alat pembantu seperti traktor dan juga pompa untuk memaksimalkan produksi.
"Ini segera kita kirim," sambung Jokowi seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Selain itu, Jokowi menyebutkan bahwa kendala cuaca yang menyebabkan banjir di sejumlah daerah mengharuskan pemerintah mengkalkulasi ulang stok beras setelah bulan Juni hingga akhir tahun.
"Pemerintah, tadi sudah saya sampaikan sebetulnya, tidak senang dan tidak suka dengan yang namanya impor beras. Tetapi karena hitung-hitungan banyak yang kena banjir, kemudian pandemi, kadang-kadang memang hitung-hitungan kalkulasi itu kurang, sehingga membutuhkan untuk cadangan," ungkapnya.
"Tapi insyaallah juga nanti sampai akhir tahun kalau kita tahan, produksinya bagus, berarti juga tidak akan impor," demikian Joko Widodo.
- Main Dua Kaki, Jokowi Lebih Suka Prabowo atau Ganjar?
- Jokowi Gelontorkan Rp800 Miliar untuk Perbaikan Jalan Rusak Parah di Lampung
- Dampingi Jokowi, Zulhas Sebut Jalan Rusak di Lampung Bisa Buat Orang Hamil Melahirkan