Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IA Rajabasa, Bandarlampung Maizar memaknai bulan Ramadhan sebagai bulan untuk menahan diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Jelang Lebaran, Bawang Merah Hingga Daging di Bandar Lampung Merangkak Naik
- Pasar Murah Tahap Akhir Pemkot Bandar Lampung Berlangsung Tertib
- Boleh Takbiran di Masjid, Pawai Keliling Dilarang Di Bandar Lampung
Baca Juga
"Bulan puasa itu artinya menahan diri, tidak makan, tidak minum, tidak boleh emosi dan harus berusaha mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, sedekah dan aktifitas mencari pahala," ujarnya, Rabu (14/4).
Mantan Kepala Lapas Kelas II A Metro ini mengaku saat puasa banyak perbedaan aktivitas yang dilakukan terutama terkait pekerjaannya sebagai Kalapas Rajabasa.
"Dari jam kantor berubah dari pukul 07.30 WIB jadi 08.00 WIB, senam di kantor ditiadakan, semakin banyak acara kerohanian, ngaji, sembahyang, dan mendengar ceramah," kata dia.
Untuk menghadapi bulan ini, Maizar mengaku tak ada persiapan khusus. Ia tetap beraktivitas seperti biasanya, namun saat puasa ada menu yang sangat disukainya yakni kolak.
"Gak ada makanan khusus cuma saya paling suka kopi sama kolak, gak pernah tinggal itu kolak," pungkasnya.
- 100 Anak Yatim-piatu Terima Santunan Zakat dari Pemkot Bandar Lampung
- Diskes Bandar Lampung Siapkan Nakes di Posko Kesehatan Terminal Rajabasa
- Bus Lewat Tol, Penumpang di Terminal Rajabasa Belum Meningkat