Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo beserta Ibu Kapolres Ade Kusumawati menggelar angkon muakhi (angkat persaudaraan) secara adat Lampung Pepadun Marga Way Semah di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan kabupaten setempat.
- Pelaku Penembakan MUI Hanya Petani Kakao di Pesawaran
- Wali Kota Eva Optimis Apeksi Dapat Tingkatkan PAD Bandar Lampung
- Begini Penanganan Hewan Ternak Terinfeksi PMK
Baca Juga
Ketua Majelis Punyimbang Adat Lampung (MPAL) Kabupaten Pesawaran Farifki Zulkarnayen Arif gelar Suntan Junjungan Marga mengatakan, angkon muakhi berdasarkan keputusan dan pesetujuan dari tujuh desa adat (pitu tiyuh) marga Way Semah yang ada di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan.
"Iya, pak Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo dan Ibu Kapolres diangkat saudara oleh tujuh tiyuh adat Lampung Pepadun Marga Way Semah Lampung Pepadun disetujui para punyimbang adat. Angkonan muakhi itu dengan pak Erland Syofandi yang bergelar Suntan Penatih," kata Farifki, Sabtu (18/2).
Ia mengatakan, MPAL Kabupaten Pesawaran sebagai wadah organisasi Adat Lampung Pepadun Dan Lampung Sai Batin sifatnya hanya mengetahui pemberian adok (gelar) tersebut.
"Jadi adok pak Pratomo itu didapat setelah diangkat saudara adat oleh pak Erland, dan otomatis akan mendapatkan adok yang diberikan oleh pak Erland setelah melalui musyawarah adat tujuh tiyuh adat Lampung Pepadun Marga Way Semah, jadi jangan salah pengertian, karena kita orang Lampung tidahlah mudah dalam pemberian adok karena harus melalui tata titi adat yang masih berlaku hingga kini," ujarnya.
Kemudian, lanjut Farifki, sepanjang Kapolres Pesawaran yang bertugas di kabupaten Bumi Andan Jejama ini, hanya AKBP Pratomo Widodo beserta Ibu yang melalukan angkon muakhi dan mendapatkan adok ini.
"Iya, baru pertama kali ini Kapolres yang bertugas di Pesawaran yang angkon muakhi dan mendapatkan adok dari masyarakat adat Lampung. Dan adok tersebut melekat dengan pekerjaan sehari-hari. Dan adok itu pun dapat digunakan di seluruh kegiatan adat di Lampung serta secara permanen akan ada dalam hati dan tubuh beliau sampai hayat di kandung badan," timpalnya.
"Saya berharap, usai menerima adok, Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo dapat turut menjunjung tinggi serta turut melestarikan adat dan budaya Lampung," sambungnya.
Sementara, Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo mengatakan, pemberian adok tersebut merupakan suatu kehormatan sekaligus merupakan bentuk sinergi dan menyatunya antara Kepolisian RI dan Pemuka Adat Lampung di Kabupaten Pesawaran.
"Ini merupakan sebuah kehormatan besar bagi saya dan keluarga. Dan hal ini menjadi sebuah pelajaran bahwa kita harus dapat menjunjung tinggi adat istiadat dan juga adab. Meskipun kita telah hidup di zaman modern seperti saat ini," kata Pratmomo.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas angkon muakhi atau pengakuan saudara dan jadi bagian dari warga adat Lampung Pepadun Marga Way Semah.
"Tidak ada kata lain selain ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh para punyimbang adat yang telah memberikan adok sehingga Saya telah menjadi bagian dari warga adat Lampung yang ada di Pesawaran," pungkasnya.
Diketahui, gelar adat yang diberikan oleh tujuh tiyuh adat Lampung Pepadun Marga Way Semah, untuk Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo diberi gelar Suntan Perwira Negara. Untuk Ibu Kapolres Ade Kusumawati dengan gelar Suntan Ibu Pertiwi.
- Keluyuran di Mall Saat Jam Kerja, Empat ASN Bandar Lampung Diamankan
- HMI Kota Metro Aksi Cabut UU Omnibus Law
- Potensi Dibancak Cabor, Alzier Harap Kejati-Polda Cek Rp30 M Dana KONI Lampung