Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandar Lampung sepanjang Januari hingga 17 Juni 2022 mencapai 868. Kasus ini lebih tinggi dibandingkan setahun sebelumnya yakni 624.
- Jadi Syarat Wajib Masuk Mall dan Perjalanan, IDI Lampung Ingatkan Warga Segera Booster
- IDI Lampung Ingatkan Masyarakat Pakai Masker Antisipasi Variasi BA.4 dan BA.5
- Penularan Hepatitis Melalui Air Liur, IDI Imbauan Jaga Kebersihan Alat Makan
Baca Juga
Menghadapi hal tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Lampung mengingatkan pemerintah untuk melibatkan semua pihak untuk melakukan pencegahan, tidak hanya dinas kesehatan.
"Upaya pencegahan DBD ini perlu dilakukan semua pihak terkait, tak hanya dinas kesehatan. Namun dinas pendidikan, dinas PPPA, dinas sosial juga perlu dilibatkan. Nah saya lihat ini belum dilakukan oleh pemerintah," kata dr Boy Zaghlul, Sabtu (18/6).
Menurutnya, dinas pendidikan bisa berpartisipasi dalam pencegahan DBD di sekolah. Toilet yang bersih dan 3 M (menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan benda yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk) perlu dilakukan juga di sekolah.
"Yang dikhawatirkan ini bukan lagi di rumah. Kadang di rumah bersih, namun di sekolah juga perlu diperhatikan, karena anak rentang terkena DBD," ujarnya.
Pencegahan plus seperti obat oles perlu dilakukan agar terhindar dari gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pengasapan juga perlu dilakukan, namun anggapan setelah disemprot akan aman itu perlu diluruskan, karena nyamuk yang tidak terkena semprot masih bertahan hidup.
"Kekebalan data tahan tubuh perlu dijaga dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan vitamin," jelasnya.
- Petugas Kebersihan di Bandar Lampung Terima Bantuan Beras 5 Kilogram
- Pasar Pasir Gintung Akan Direnovasi jadi Bangunan Dua Lantai
- BPPRD Bandar Lampung Segel 43 Tempat Wajib Pajak