Pernyataan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang tidak bisa menjamin Anies Baswedan mendapat tiket calon presiden pada Pilpres 2024 merupakan hal yang rasional.
- Pembukaan Silatnas, IIPG Lampung Pakai Baju Adat Pesisir, Pepadun dan Melinting
- Presiden Jokowi dan Airlangga Hartarto Bakal Jadi Saksi Nikah Anak Gubernur Lampung
- Matangkan Strategi Pemilu 2024, Gerindra Lampung Gelar Rakerda 30 Januari
Baca Juga
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai pernyataan tersebut rasional lantaran memiliki dua faktor penentu. Pertama, perolehan kursi Nasdem pada Pileg 2019 yang hanya 10,3 persen. Sementara persyaratan presidential threshold 20 persen. Artinya, Nasdem baru bisa mengusung Anies jika minimal bisa mendapat tambahan 9,7 persen.
“Jadi, perolehan suara Nasdem memang tidak cukup untuk mengusung Anies menjadi capres. Nasdem perlu sokongan dari partai lain, seperti Partai Demokrat dan PKS, yang belakangan ini intens berkomunikasi melalui tim kecil,” kata Jamiluddin.
Dalam analisanya, jika salah satu dari dua partai itu tidak mau berkoalisi dengan Nasdem, maka sudah pasti Anies tidak dapat diusung menjadi capres. Kecuali ada partai lain, seperti PAN atau PPP yang tiba-tiba beralih mendukung Anies.
Sementara faktor yang kedua, ada gangguan dari pihak eksternal yang terkesan besar. Indikasi itu bahkan sudah dinyatakan PKS, yang mengaku sudah didekati untuk berpindah haluan dari Anies.
"Gangguan seperti itu tentu akan terus dilakukan untuk menggagalkan Anies menjadi capres. Sebab, para pihak oligarki memang tidak menghendaki Anies untuk maju menjadi capres. Bagi mereka, Anies sangat membahayakan eksistensinya,” ucapnya.
"Gangguan yang besar itu tampaknya menghawatirkan Surya akan terwujudnya koalisi Nasdem-Demokrat-PKS. Surya khawatir ada di antara partai itu yang kemudian pindah haluan,” tutup Jamiluddin.
- Masalah Internal Tidak Kelar, Ratusan Kader Partai Ummat Ramai-ramai Mundur
- Anies Baswedan Datang ke Lampung, Dianugerahi Gelar Adat Marga Pak Tubaba
- Tahapan Pemilu 2024 Dimulai, Bawaslu Bandar Lampung Bidik Pemilih Muda