Keluarga korban pesawat jatuh Pipit Piyono menerima peti jenazah tanpa boleh dibuka dari Bandara Raden Intan II hingga ke pemakamannya di Kabupaten Tulangbawang Barat, Sabtu (16/1).
- Alzier Dianis Thabranie Dilantik Sebagai Advokat PAI
- Jelang Pelantikan Eva-Deddy, Papan Bunga Mulai Berderet Di Tugu Adipura
- Arinal Tambah TPP, Loekman: Ingat Bos, Rakyat Sulit Cari Sesuap Nasi
Baca Juga
Salah satu korban kecelakaan pesawat SJ 182 pulang ke Tulang Bawang Barat dan dijemput keluarga untuk dimakamkan di kediaman korban dengan syarat tidak boleh dilihat bentuk atau kondisi jenazah saat ini.
Sabar(Paman Korban), mengatakan bahwa tujuan kedatangannya untuk menjemput jenazah Pipit Piyono yang merupakan korban kecelakaan pesawat SJ 182.
"Saya sebagai pamannya dari perwakilan keluarga Pipit Priyono. Jadi kedatangan saya ini mau menjemput jenazah yang sudah ditemukan," katanya saat dimintai keterangan, Sabtu (16/1).
Menurutnya setelah jenazah dijemput akan langsung di makamkan di kediamannya karena permintaan dari keluarga seperti itu.
"Akan dipulangkan ke rumah duka di Desa Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Tulang Bawang Barat dan rencananya akan dimakamkan di kediaman secepatnya," ucap Sabar di Terminal Kargo.
Ia melanjutkan yang ikut menjemput jenazah korban yakni istri dan kakak perempuan korban, kemudian sesuai dengan permintaan dari bandara bahwa jenazah tidak boleh dibuka atau dilihat kembali ketika sudah sampai.
"Iya kalau permintaan dari pihak bandara ya memang sudah mengikuti prosedur dari atas tidak boleh dilihat lagi kalau yang ikut kesana istri (Melihandayani) dan kakak kandungnya (Dewi). Salah satu keluarga saya sudah melihat dan sudah diketahui juga bentuk atau kondisinya jenazah seperti apa jadi sampai rumah langsung dimakamkan," ujarnya.