Ketersediaan MinyaKita di Pasar Tradisional Bandar Lampung Kosong

Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

Ketersediaan MinyaKita atau minyak curah dalam kemasan di pasar tradisional Kota Bandar Lampung dalam kondisi kosong. Hal ini terjadi dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir. 




Langkanya MinyaKita di pasaran, memberikan sejumlah pedagang menaikkan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Pedagang sembako Pasar Cimeng, Mila (43) mengatakan sudah sekitar tiga minggu, MinyaKita tidak ada di pasaran. Kalaupun ada, saat ini harganya naik menjadi Rp15 ribu per liter. 

"Awal harga MinyaKita Rp14 ribu per liter sekarang naik Rp15 ribu per liter tapi barangnya tidak ada. Sudah dari sekitar tiga minggu yang lalu tidak ada," kata Mila, Jumat (3/2).

Mila mengaku jika banyak konsumen yang mencari MinyaKita. Namun karena kosong, beralih ke minyak goreng curah dengan harga Rp15 per kilogram. 

"Jadi pembeli kadang beralih beli minyak goreng curah harganya sekitar Rp15 ribu per kilogram," ujarnya. 

Hal sama juga disampaikan pedagang lainnya Suratno, ia membenarkan kondisi terjadinya kelangkaan minyak goreng merek MinyaKita.

"Harganya lagi naik juga memang sudah gitu susah juga barangnya, MinyaKita ini awalnya harga pasaran Rp14 ribu, sekarang Rp15 ribu hingga Rp16 ribu per liter," jelasnya. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Wilson Faisol mengaku adanya penyesuaian harga pasar tingkat pedagang karena permintaan yang banyak. 

"Minyak goreng curah yang dikemas pemerintah itu produksinya sama, namun permintaan masyarakat naik sehingga ketersediaan menjadi terbatas," ujarnya. 

Menurutnya, pemerintah telah sepakat untuk menaikkan produksi MinyaKita. Direncanakan Maret atau April akan kembali  tersedia stoknya.

"Insyaallah Maret arau April akan tersedia MinyaKita di pasaran. Kita juga akan membantu mengupayakan dalam pasar murah saat bulan puasa," jelasnya.