KPK Ajak Warga Bandar Lampung Tanamkan Nilai Antikorupsi pada Diri dan Keluarga 

Pembukaan Roadshow Bus KPK di Bandar Lampung/Ist
Pembukaan Roadshow Bus KPK di Bandar Lampung/Ist

Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Wawan Wardhiana mengajak masyarakat Kota Bandar Lampung untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada diri sendiri. Disusul dengan lingkungan sekitar, terutama keluarga. 


Hal tersebut perlu dilakukan, mengingat banyaknya pelaku tindak pidana korupsi yang melibatkan keluarga terdekat, baik istri, sopir hingga ART. Sehingga nilai antikorupsi perlu ditanamkan. 

"Tidak cukup integritas dibangun sendiri, namun lingkungan harus dibentengi dengan nilai antikorupsi. Karena kasus terakhir keluarga dilibatkan dalam korupsi," kata Wawan Wardhiana dalam pembukaan Roadshow Bus KPK di Transmart, Jumat (23/9). 

Menurutnya, hingga Desember 2021 KPK berhasil menangani 1.462 orang dari profesi dan latar belakang yang berbeda. Makin tahun kesini, pelaku korupsi berusia muda yakni 24 tahun. 

"Ini menjadi suatu keprihatinan kami karena di usai 24 tahun adalah waktunya mengembangkan diri. Sebelumnya KPK tidak bangga memanggil orang atau menangkap orang. Kami prihatin kenapa masih begini," ujarnya. 

Hingga, kata Wawan, pimpinan KPK ingin memperlihatkan kepada masyarakat pencegahan korupsi melalui Trisula atau tiga pendekatan. Meliputi pendekatan pendidikan, pendekatan pencegahan melalui sistem yang dibangun antikorupsi dan pendekatan dengan penindakan untuk memberikan efek jera. 

"KPK tidak bisa melakukan pencegahan sendiri. Kami mengajak peran serta masyarakat untuk sama-sama melakukan pemberantasan korupsi," jelasnya. 

Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengaku pendukung pencegahan korupsi, mulai dari pendidikan antikorupsi yang telah dijadikan mata pelajaran, hingga pelaksanaan pemerintahan yang selalu didampingi Kejaksaan. 

"Kami selalu berdampingan dengan BPKP dan Kejari. Kita selalu konsultasi terhadap apapun program," ujarnya.