Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) membuat alat distilasi atau penyulingan air laut menjadi air tawar dengan tenaga surya. Alat itu didedikasikan bagi masyarakat di Pulau Rimau, Lampung Selatan,
- Plt Rektor Unila Beri Tiga Pesan kepada Rektor Terpilih
- Pilrek Itera Ditunda, Pemungutan Suara Dijadwalkan Sementara 9 Juni Mendatang
- Rektor Nasrullah Yusuf Membuka Teknokrat Ekshibisi dan Ekspo
Baca Juga
Pembuatan alat tersebut menjadi bagian dari pelaksanaan program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat (PKM-PM) yang didukung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdikbud Ristek RI.
Salah satu penggagas, Ahmad Rafi Apriliawan mengaku membuat sebuah teknologi panel surya tipe monocrystalline berkapasitas 240 wp, sebagai sumber energi pada alat penyuling air laut berukuran 40cm x 80cm x 15 cm dan mampu menampung 84 liter air laut.
"Dalam satu hari, alat ini mampu menghasilkan sekitar 24 liter air tawar," kata Ahmad Rafi Apriliawan, Minggu (8/8).
Menurutnya, alat bekerja dengan menampung air laut ke dalam bak penampung, kemudian dilakukan proses pengupan dengan bantuan water heater.
"Panel surya bekerja sebagai sumber listrik water heater dengan bantuan inverter, yang kemudian akan menguapkan air laut menjadi air tawar yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," ujarnya.
Bersama, temannya yakni Siti Muslimah, dan Andini Juliana yang merupakan mahasiswa Program Studi Teknik Sistem Energi, dan M. Fait Ali dari Prodi Teknik Material, dibimbing oleh dosen Program Studi Teknik Sistem Energi, Madi telah berhasil menerapkan alat tersebut di Pulau Rimau pada Sabtu (7/8).
Sementara dosen pembimbing, Madi menyebut teknologi panel surya dan alat penyuling air laut yang diterapkan sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Pulau Rimau. Selain itu, pemanfaatan panel surya diharapkan dapat mencerdaskan masyarakat terkait sumber energi baru yang ramah lingkungan.
“Saya yakin alat sederhana ini menjadi luar biasa kedepannya, dan saya bangga kepada mahasiswa yang dapat menjadi contoh untuk generasi pemuda agar terus berkarya, dan memberikan manfaat kepada masyarakat,” ujarnya.
Kepala Dusun Pulau Rimau, Suhendra dalam kesempatan yang sama menyampaikan terima kasih atas bantuan para mahasiswa Itera dalam menciptakan teknologi penyuling air laut menjadi air tawar bagi masyarakat dusunnya.
“Pemakaiannya sangat praktis, bermanfaat, dan mudah untuk digunakan. Kami banyak berterimakasih kepada tim Itera yang telah menerapkan teknologi ini untuk mengatasi krisis air bersih di Pulau Rimau,” jelasnya.
- Tolak Calon Rektor Unila yang Pernah Diperiksa KPK Perkara Suap Karomani
- Cabut Gugatan Karena Tanda Tangan, 6 Mahasiswa Unila Pertimbangkan Kembali Gugat UU IKN
- Peringatan Nisfu Sya’ban, Itera Gelar Munajat untuk Bangsa