Manis dan Sedikit Asam, Olahan Buah Maja Jadi Minum Herbal

Kepala Desa Braja Harjosari, Suryanto mengolah buah Maja/ Tuti
Kepala Desa Braja Harjosari, Suryanto mengolah buah Maja/ Tuti

Siapa sangka buah maja atau Aegle marmelos Correa yang biasanya digunakan sebagai pestisida, bisa dikonsumsi. Di Desa Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur buah Maja diolah menjadi minuman herbal yang manis dan sedikit asam. 


Ide pengolahan buah Maja tersebut bermula dari Kepala Desa Braja Harjosari, Suryanto yang sempat putus asa dengan penyakitnya yakni pembengkakan jantung. 

Selama 6 bulan, ia menjalani pengobatan di rumah sakit, namun tidak ada perubahan. Ia juga menjalani pengobatan di dokter spesialis hingga jantungnya tidak bengkak. 

"Selama 5 bulan itu saya harus mengkonsumsi obat jantung, lalu beralih ke minuman herbal yakni empon-empon. Saya baca artikel ternyata buah Maja bisa mengobati, sehingga diolah menjadi minuman herbal," kata Suryanto, Rabu (29/12).

Menurutnya, dalam proses pembuatan minuman herbal buah Maja tidak langsung jadi, ia bersama adiknya yang lulusan IPB melakukan uji coba berkali-kali untuk mendapatkan minuman herbal buah Maja yang rasa manis. 

"Waktu itu kita uji coba difermentasi selama 5, 10 dan 15 hari. Ternyata rasanya lebih masih yang 5 hari, kalau yang 15 hari itu rasanya sudah masam," ujarnya.

Setelah mengkonsumsi minuman herbal buah Maja selama 6 bulan tanpa henti, kondisi jantungnya berangsur pulih. Walaupun tidak 100 persen sembuh. 

Suryanto pun akhirnya mengembangkan minuman herbal tersebut bersama salah satu penyuluh, Suhada. Awalnya, Suhada sempat ragu, namun karena kepala desa menjadi jaminannya, ia berani mencicipi dan mengembangkannya kepada kelompok tani wanita. 

"Saya lihat buah Maja di sekitar Taman Nasional Way Kambas cukup melimpah, bahkan digunakan sebagai tanaman penyanggah gajah dan buah itu tidak disukai gajah. Sehingga saya mencoba mengembangkannya sesuai permintaan kepala desa," ujarnya. 

Dalam proses pembuatannya, buah Maja matang diambil buahnya saja. Lalu didiamkan pada wadah kedap udara selama 5 hari. Kemudian buah Maja tersebut dipres untuk diambil airnya. 

"Airnya itu kita rebus sampai gelembungnya hilang. Lalu disaring sampai 3 kali, baru bisa dinikmati," jelasnya. 

Biasanya minuman herbal itu bisa bertahan hingga sebulan jika disimpan dalam kulkas, namun jika disimpan diruang terbuka hanya bisa bertahan selama seminggu. 

"Saat ini kami masih mengurus proses izin edarnya dari balai pom. Semoga saja dalam waktu dekat dapat keluar izinnya," ujarnya.