Mulai PTM Terbatas, SMAN 9 Terapkan Blended Learning

PTM Terbatas di SMAN 9 Bandarlampung/ Vera
PTM Terbatas di SMAN 9 Bandarlampung/ Vera

Wakil Kepala Bidang Kurikulum Vira Murti Adhi mengatakan SMA Negeri 9 Bandarlampung menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan kapasitas 600 orang dari 1.187 orang.


"Berdasarkan instruksi gubernur, hari pertama melakukan PTM dengan sistem blended learning dan teknisnya di mana kita setiap kelas dibagi menjadi dua yaitu a dan b. Jumlah yang hadir ada 600 siswa dan siswi dari 1.187 orang," katanya, Senin (13/9).

Setiap kelompok maksimal 18 siswa dan kelompok-kelompok tersebut melakukan PTM secara bergantian.

Misalnya, kelompok a melakukan PTM kemudian yang kelompok b mengikuti pembelajaran secara daring.

Sedangkan, untuk pembelajaran di kelas, total belajar hanya 3,5 jam tanpa istirahat atau dimulai sejak pukul 08.00 WIB-11:30 WIB, namun untuk kedatangan siswa dibagi dengan tiga termin.

Termin pertama siswa dijadwalkan datang pukul 07:15 WIB - 07:30, lalu termin kedua dari 07:30 WIB - 07:45, kemudian ketiga ada juga dari pukul 07:45 WIB sampai dengan pukul 08.00 WIB.

"Sehingga siswa disarankan untuk membawa bekal di rumah dan makan dikelas masing-masing, karena untuk kantin tidak dibuka. Ini dilakukan supaya tidak terjadi kerumunan dan kita juga buat tiga titik kumpul yakni pemeriksaan secara protokol kesehatan, untuk mengukur suhu, serta mencuci tangan," kata dia.

Kemudian, untuk suasana kelas diberikan jarak 1,5 meter dan untuk sistem duduknya zig-zag supaya jaraknya tidak terlalu berdekatan atau pindah-pindah sehingga pembelajaran tetap berjalan dengan baik mulai dari PTM maupun daring.

"Lalu untuk jam kepulangan juga dibagi, agar tidak terjadi kerumunan dan kemacetan di depan sekolah, sedangkan untuk siswa dan siswi yang memiliki penyakit atau kurang sehat tidak dipaksa untuk PTM," tutupnya.