Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) mulai semester ganjil nanti, berencana meluncurkan perkuliahan berbasis Metaverse dan Blockchain.
- Robot Teknokrat Lolos Tingkat Nasional
- Universitas Teknokrat PTS Terbaik Luar Pulau Jawa Versi Times Higher Education
- UKM Hindu Universitas Teknokrat Juara III Nasional Cover Lagu Rohani Jnana Dharma
Baca Juga

Hal ini terungkap saat Tim Dosen dan Mahasiswa UTI memberikan pengalaman sekaligus mengenalkan teknologi Metaverse dan Blockchain kepada rekan-rekan jurnalis di Ruang Studio e-learning Teknokrat, Senin (15/5) siang.
Ketua Penelitian dan Pengembangan Metaverse Yuri Rahmanto, M.Kom. mengungkapkan, bahwa perkuliahan dengan berbasis metaverse dan blockchain ini akan dimulai serentak.
“Pada semester ganjil kita akan memulai secara serentak. Jadi untuk beberapa bulan kedepan ini kita akan melakukan sosialisasi kepada mahasiswa dengan cara Workshop pertama ke Hima (Himpunan Mahasiswa),” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa workshop ini akan dilakukan tiap minggu untuk memperkenal program ini.
“Sehingga nantinya mahasiswa sudah tidak awam lagi dengan teknologi seperti ini. Jadi mereka sudah siap,” tegasnya.
Terkait apakah sudah koordinasi dengan Kemendikbutristek RI, tim Riset UTI sedang mengajukan.
“Secara resmi kita belum melakukan koordinasi, karena kita baru pengembangan dan baru pertama launching. Namun tim riset kita juga sedang mengajukan hibah pendanaan DRTPM (Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat). Jadi untuk mendukung program yang akan kita buat. Jadi kita masih menunggu dana kita di oke kan untuk pengembangan metaverse ini,” jelasnya.
Selain itu, Yuri menambahkan, keunggulan dari metaverse ini dapat digunakan untuk perkuliahan jarak jauh dan bimbingan mahasiswa.
“Jadi tanpa harus ada transport ke kampus, mungkin ada beberapa mata kuliah dan hari-hari tertentu menggunakan metaverse,” ungkapnya.
Sedangkan untuk kelemahannya Yuri menjelaskan, pertama pengadaan metaverse ini terkait dana, terutama pada perlengkapan dan pengembangan.
“Namun kenapa kita (Teknokrat) percaya diri melaunching ini, karena kita sudah uji coba di tiga device, dari yang paling sering digunakan mahasiswa, dan yang jarang digunakan. Semua alat-alatnya bisa kita downgrade (turunkan) ke laptop dan smarphone (HP),” paparnya.
Sedangkan untuk konsep pembelajaran yang akan dilakukan masih sama seperti biasanya namun hanya dilakukannya di dunia virtual.
“Jadi keunggulan dari metaverse ini kita punya pengalaman yang berbeda. Kalau zoom kita hanya menatap kamera ketika kita bergerak tidak ada pengaruh di virtualnya, namun jika metaverse kita punya pengalaman seperti kita berada didunia tersebut,” jelasnya.
Ia juga menambahakan untuk target dari penggunaan metaverse ini secara serentak akan dimulai bulan September 2023 di UTI.
“Tidak full, dalam artian ini hanya teknologi pelengkap dimana konvensional perkuliahaannya tetap berjalan. Jadi itu akan kita mulai di awal semester ganjil,” ucapnya.
Selain itu UTI juga akan mengembangkan teknologi Metaverse dan Blockchain untuk pemerintahan, yaitu pariwisata, musium dan kesehata.
“Jadi tempat pariwisata di Lampung, musium lalu kita akan ke kesehatan dengan membuat simulasi kesehatan seperti belajar seperti menggunting tali pusar anak baru lahir, jadi nanti akan praktek di metaverse,” ucapnya.
Kemudian merambah kepemerintahan untuk menggunakan metaverse dan ini juga mendukung prioritas riserr nasional seperti digital ekonomi.
Sementara Wakil Rektor UTI Dr. H. Mahathir Muhammad, S.E., M.M.. mengungkapkan, dengan memanfaatkan Metaverse ini menciptakan lingkungan virtual yang dapat memfasilitasi penyampaian materi perkuliahan.
“Seperti interaksi dua arah antara dosen dan mahasiswa yang menyerupai dunia nyata. Selain itu, penggunaan teknologi Blockchain dalam perkuliahan memberikan keuntungan transparansi dan keamanan bagi dosen dan mahasiswa,” jelasnya.
Mahatir percaya bahwa langkah ini akan membawa manfaat signifikan bagi perkembangan akademik dan pengalaman belajar mahasiswa kami.
“Kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas yang relevan dengan perkembangan teknologi global kepada mahasiswa kami, sehingga mereka siap menghadapi tuntutan dunia kerja yang terus berubah,” pungkasnya.
Adapun tim Dosen dan mahasiswa UTI yang terlibat dalam pengembangan metaverse:
1. Yuri Rahmanto, M.Kom. (Ketua Penelitian dan Pengembangan Metaverse),
2. Dr. Si. Dedi Darwis, M.Kom (pakar Kecerdasan Buatan dan Data Science),
3. Ade Surahman, M.Kom. (pakar Game Design),
4. Donaya Pasha, M.Kom. (Pakar Pengembangan Avatar dan Multimedia),
5. Auliya Rahman Isnain (pakar AR dan VR),
6. Achmad Yudi Wahyudin, M.Pd (pakar teknologi pendidikan), dan
7. Dr. Ryan Randy Suryono (Pakar Fintech dan Blockchain).
Tim Mahasiswa:
1. Reza Prayoga
2. Geyma Vancha Risma
3. Afit Santoso
4. Rama Suherman
(Seluruhnya prodi Informatika )
Tim Teknis
Mugi Prasetyo dan Samingan.
- Robot Teknokrat Lolos Tingkat Nasional
- Universitas Teknokrat PTS Terbaik Luar Pulau Jawa Versi Times Higher Education
- UKM Hindu Universitas Teknokrat Juara III Nasional Cover Lagu Rohani Jnana Dharma