Setiap hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung tak jarang terjadi banjir dibeberapa wilayah. Terakhir pada Jumat (15/4) malam banjir terjadi di sejumlah jalan protokol.
- Pusat Berencana Hapus Honorer, Pemkot Bandar Lampung Malah Nambah
- Dana Nasabah Hilang, Nizwar Nilai Gubernur Gagal Benahi Bank Lampung
- Honorer Dihapus, Pemkot Bandar Lampung Catat Butuh 1057 Outsourcing
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, DPRD Kota Bandar Lampung mengaku telah membicarakan persoalan antisipasi banjir pada rapat badan anggaran, dan telah diprioritaskan.
"Badan anggaran tahun kemarin sudah difokuskan ke antisipasi banjir seperti perbaikan drainase dan sungai. Jalan lingkungan dan jalan layang kita sampingkan, jangan fokus kesana dulu, tapi bagaimana cara mengatasi banjir ini," kata Anggota Komisi III, DPRD Bandar Lampung, Sudibyo Putra, Selasa (19/4).
Menurutnya, ada puluhan miliar anggaran perbaikan drainase di tahun ini. Rencananya lelang akan dilakukan setelah selesai Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijiriah.
"Kita juga minta dana DAU dan DAK dapat juga difokuskan 80 persen untuk mengatasi banjir tahun ini. PAD Bandar Lampung 2 tahun terakhir kan mengalami penurunan, tapi kita optimis tahun ini PAD meningkatkan sehingga bisa memperbaiki drainase," ujarnya.
Lebih lanjut, DPRD telah melakukan hearing dengan dinas terkait untuk mengatasi banjir, salah satunya Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim), agar tidak mengeluarkan izin pembangunan pada daerah serapan air.
"Jadi kita sudah beberapa kali hearing dengan dinas terkait masalah ini agar diteliti kembali izin mendirikan bangunan. Jangan sampai itu drainase bagus, tapi tanah serapannya dibangun bangunan," jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga meminta Dinas Lingkungan Hidup dengan jumlah honorer terbanyak khususnya honorer kebersihan untuk mengeruk sedimen pada drainase.
"Sejauh ini itu sudah dilakukan oleh mereka. Program wali kota dalam grebek sungai juga telah berjalan," ujarnya.