Dana Alokasi Khusus (DAK) penanganan stunting di Kota Bandar Lampung baru terserap 6 persen atau Rp30 juta dari Rp500 juta. Hal ini disampaikan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana dalam peluncuran Dashat dan Roaming.
- Terkait Larangan Bukber, Pemkot Bandar Lampung Masih Tunggu Edaran Gubernur
- Puluhan Warga Bandar Lampung Ngabuburit di Taman Gajah Berburu Takjil
- Jelang Ramadan, TPU di Bandar Lampung Ramai Dikunjungi Peziarah Kubur
Baca Juga
Menurutnya, ia telah meminta Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bandar Lampung untuk segera menghabiskan dana dari pusat tersebut hingga akhir tahun.
"Dana yang kita kucurkan dalam penanganan stunting cukup besar dari APBD, jadi DAK tidak dipakek. Tapi saya sudah minta dr Santi untuk bisa menambah penggunaan DAK," kata Eva Dwiana, Senin (28/11).
Tahun 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mengalokasikan anggaran Rp2,5 miliar untuk pemenuhan gizi balita. Serta akan ada bantuan dari pusat sekitar Rp4,7 miliar.
"Melalui program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) kita akan keliling memberikan makanan bergizi untuk balita," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), dr Santi Sundari mengatakan sebelum Program Dashat diluncurkan, pihaknya sudah melakukan pembagian makanan bergizi ke kecamatan setiap Jumat.
"Jadi kita kumpulkan warga risiko stunting di kecamatan untuk dibagikan makanan bergizi, sertakan diajarkan membuat makanan dengan bahan lokal dan murah namun tetap bergizi," jelasnya.
- Terkait Larangan Bukber, Pemkot Bandar Lampung Masih Tunggu Edaran Gubernur
- Puluhan Warga Bandar Lampung Ngabuburit di Taman Gajah Berburu Takjil
- Jelang Ramadan, TPU di Bandar Lampung Ramai Dikunjungi Peziarah Kubur