Memperingati dies natalis ke-57, Universitas Lampung (Unila) berusaha bangkit dari pengalaman pahit menuju penegakan integritas. Hal tersebut sesuai tema yakni ‘Unila pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat’.
- Polda Lampung Sosialisasikan Cyber Security di UIN Raden Intan Lampung
- Mahasiswa KKN Unila Periode II/2023 Tanam 3500 Bibit di Rumbia
- Unila Gelar Konferensi Internasional tentang Teknologi dan Keberlanjutan
Baca Juga
Plt Rektor Unila, Mohammad Sofwan Effendi mengatakan contoh bangkitnya Unila dari keterpurukan yakni dengan berbagai prestasi yang telah diraih, dan berbagi inovasi yang diciptakan.
"Unila meluncurkan e-commerce melalui aplikasi berbasis android Bernama Agropet. Ada juga inovasi singkong genjah yang bisa dipanen pada usia muda dengan kandungan pati tinggi, serta masih banyak lagi inovasi dan prestasi lainnya. Capaian ini menjadi modal Unila untuk melenting tangguh dalam menjawab tantangan,” kata Mohammad Sofwan Effendi, Jumat (23/9).
Menurutnya, capaian lainnya dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) 1 atau lulusan mendapatkan kerja yang layak per Agustus 2022 mencapai 18,5 persen atau 593 dari 3.286 lulusan tahun 2021. Diprediksi akhir tahun 2022 akan mencapai 49 persen. Sementara IKU 2 atau pengalaman mahasiswa di luar kampus mencapai 7 ribuan mahasiswa.
“IKU 3 dosen berkegiatan di luar kampus yakni 70,2 persen atau 172 dosen dari target yang ditetapkan 245 dosen. Lalu IKU 4 kualifikasi dosen dari 1.334 dosen aktif 453 doktor, 19 S2, 93 guru besar,” ujarnya.
Lanjutnya, IKU 5 hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekomisi internasional, artikel 218 artikel terbit di jurnal Internasional, 788 karya haki dan paten. IKU 6 program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, tahun ini Unila mencatatakan 43 program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia.
“IKU 7 kelas yang kolaboratif dan partisipatif, Unila ditargetkan 40 persen dan capaian Unila 3.860 mata kuliah atau telah dilampai. Lalu IKU 8 akredikatas internasional 11 prodi terakreditasi Abest 21, lalu 1 prodi terakrediatasi RCS, 7 prodi sedang proses akreditasi ASIIN, dan 8 prodi sedang proses akrediatasi FIBAA,” jelasnya.