Perayaan Imlek khas dengan kudapan manis dari bahan gula dan tepung ketan. Kudapan tersebut biasanya disebut ke keranjang atau kue tutun oleh masyarakat Tionghoa.
- Pemkot Bandar Lampung Akan Prioritaskan Bayar THR ASN
- Warga Bandar Lampung Antusias Sambut Pasar Murah Ramadan
- Dua OPD dan RS A Dadi Tjokrodipo Belum Lunasi Temuan BPK RI 2022
Baca Juga

Salah satu pengusaha kue tutun di Bandar Lampung yakni Hasan Kurniawan. Ia pemilik Perusahaan Kue Keranjang Subur Jaya di Jalan Arjuna Nomor 14, Sawah Brebes, Kecamatan Tanjung Karang Timur.
Menurutnya, permintaan kue tutun di 2023 mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut diduga akibat dampak pencabutan PPKM Covid-19, sehingga banyak yang memberi kue tutun.
“Kalau produksi tahun ini bisa sampai 1000 buah per hari. Sedangkan tahun lalu 800-1000 buah juga per hari, cuma penjualannya bisa lebih lama,” kata Hasan, Jumat (20/1).
Permintaan kue tutun hampir semua daerah di Provinsi Lampung, namun paling banyak dari Kota Bandar Lampung. Ia menjual kue tutun sebesar Rp26 ribu per kilogram.
“Jadi sehari itu ya kira-kira abis 1000 buah itu. Jadi sekitar 13 juta. Itu omzet ya jadi pendapatan kotor,” ujarnya.
Meski kue tutun merupakan makanan khas Imlek, Hasan mengatakan kue tutunnya dapat dikonsumsi juga oleh masyarakat muslim, pasalnya ia menggunakan bahan-bahan halal dalam pembuatannya.
“Bahan utamanya gula putih dan tepung ketan. Bahan tambahan cuma garam dikit sama vanili. Jadi ini halal, bisa banget muslim makan kue tutun," jelasnya.
Menurutnya, pembuatan kue tutun sebenarnya relatif mudah. Dengan perbandingan tepung ketan dan gula 1:1 serta sejumput garam dan vanili agar kue tutun lebih wangi.
Setelah tercampur rata, adonan diletakan ke dalam cetakan yang sebelumnya telah dilapisi plastik. Hal itu dilakukan agar kue tutun tidak lengket ketika matang dan bisa langsung dikemas dengan plastik.
Kemudian, kue tutun dapat dikukus selama 8-10 jam. Barulah setelah matang kue bisa didinginkan dan didistribusikan.
“Kalau expirednya lumayan lama. Kalau yang masih lembek gini dimasukin ke kulkas bisa sampai satu tahun. Tapi kalau tidak dikulkas mungkin 2 minggu,” ujarnya.
- Pemkot Bandar Lampung Akan Prioritaskan Bayar THR ASN
- Warga Bandar Lampung Antusias Sambut Pasar Murah Ramadan
- Dua OPD dan RS A Dadi Tjokrodipo Belum Lunasi Temuan BPK RI 2022