Istilah Raja Olah Pilkada meluncur dari Gubernur Lampung
Arinal Djunaidi. Mulai tokoh Lampung hingga pengamat politik dan akademisi,
menyayangkan ucapan itu.
- Bawaslu Seharusnya Pertimbangkan Banyak Aspek Sebelum Diskualifikasi Eva-Deddy
- MK Akan Tetapkan Sidang Perkara Pilkada Lamsel
- Respons Yusuf Kohar Dikirimi Karangan Bunga Ucapan Selamat
Baca Juga
Selain tidak elok bagi seorang gubernur mengucapkankalimat itu, pernyataan itu juga bisa memicu kegaduhan.
Di tengah polemik dan beragam spekulasi yang berkembang, WaliKota Bandarlampung, Herman HN menegaskan tidak mau ikut pusing siapa Raja Olahyang dimaksud oleh Arinal Djunaidi.
Menurutnya Raja Olah di Pilkada bukan urusan dia (Arinal). "Itu urusan pribadi dia (Arinal Djunaidi) dengan pengusaha, bukan urusan saya. Itu urusan dua orang, bukan urusan saya," kata Herman HN kepada Kantor Berita RMOLLampung, Jumat (28/2).
Jika ada Raja Olah di Pilkada, menurut Herman HN terserahjika mau mengolah.
"Ya diolah saja, gulanya harus menang," jelasnya.
Sebelumnya, Arinal mengatakan pada saat Pilkada, akanbanyak sponsor "Raja Olah" yang memanfaatkan momen.
Arinal mengingatkan kepada calon kepala daerah agar dalampelaksanaannya untuk tidak mencampuri keuntungan dalam kontestasi Pilkada ini.
"Apalagi Lampung banyak raja oleh, jangan sampai delapandaerah yang pilkada ini tenang-tenang saja tapi ada sponsor raja olah. Makanya,ini harus kita jaga," ujar Arinal, Rabu (26/2).