Presiden Jokowi Yang Pertama Divaksin Sinovac, Apa Efek Sampingnya?

Tim Dokter Kepresidenan menyuntikan vaksin Sinovac kepada Presiden Jokowi sebagai tanda dimulainya Progran Vaksinasi di Indonesia/Net
Tim Dokter Kepresidenan menyuntikan vaksin Sinovac kepada Presiden Jokowi sebagai tanda dimulainya Progran Vaksinasi di Indonesia/Net

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang secara resmi tanda dimulainya Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia.


LTim Dokter Kepresidenan yang menyuntikan dosis pertama vaksin SARS-CoV-2 kepada kepala negara Istana Negara, Rabu pagi (13/1).

Sebelum disuntik, Jokowi berbincang-bincang soal kondisi kesehatannya secara umum. Tim dokter lalu memperlihatkan kotak vaksin bertulis Sinovac.

Setelah Jokowi, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju juga disunti vaksin Sinovac. Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak ikut disuntik vaksin karena faktor usia.

Program vaksinasi Covid-19 tahap pertama menyasar tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan, TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lain.

Target pemerintah, 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta jiwa divaksin agar terbentuk kekebalan populas (herd immunity).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa halal vaksin Sinovac. BPOM telah pula mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinovac.

Efek Samping

Kepala BPOM Penny K. Lukito memastikan vaksin Covid-19 Sinovac aman digunakan. Menurutnya, efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang.

Efek samping bersifat lokal di antaranya berupa nyeri, iritasi, pembengkakan. Sementara efek samping sistemik, berupa nyeri otot, fetik, dan demam.

Sedangkan frekuensi efek samping dengan derajat berat, sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya 0,1 sampai dengan 1 persen.

Efek samping tersebut bukan efek samping yang berbahaya dan dapat pulih kembali.