Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof Karomani meminta seluruh mahasiswa untuk lebih banyak membaca buku, agar pemahamannya lebih luas dan terhindar dari paham radikalisme.
- Rektor Unila Prof Karomani Dinyatakan Positif Covid-19 Usai Keliling Eropa
- UTI Workshop Metaverse for Education di SMA Maarif NU 5 Purbolinggo
- PPKM Darurat, Rektor UIN-RL Prof Mukri Ajak Civitas Akademika Bersabar
Baca Juga
"Mahasiswa itu harus banyak baca buku, jangan satu bacaan untuk menangkal paham radikalisme," kata Prof Karomani, Selasa (9/11).
Menurutnya, seorang aktivis Islam bisa membaca buku dari Hassan al-Banna, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah. Hingga yang moderat yakni Hasan Hanafi, Fazlur Rahman dari Pakistan, Muhammad Ikbal dan seterusnya.
"Jangan sampai membaca buku satu saja yang menjadi rujukan. Tambah wawasannya supaya bisa luas pemahamannya tentang hubungan relasi agama dan negara. Jangan radikal lalu ngebom," ujarnya.
Lanjutnya, ketika nantinya ditemukan mahasiswanya terkena paham radikalisme, ia tidak langsung mengeluarkan mahasiswa tersebut, namun ia akan melakukan dialog.
"Kita anggap mahasiswa itu sedang mencari jati diri, kita bimbing supaya dapat wawasan yang luas. Sebab kita patut syukuri hidup di Indonesia ini aman meski dengan agama, suku, budaya yang berbeda-beda," jelasnya.
- Mahasiswa UTI M Hendro Junawarko Juara Nasional Lomba Keamanan Jaringan Kemenkominfo dan IDF
- Herman HN Bakal Dapat Gelar Doktor Dari Universitas Lampung
- Terpilih Jadi Rektor Itera, Prof I Nyoman P Aryantha Akan Budayakan Melek Paten