Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) berhubungan baik dengan Partai Demokrat. Meskipun keduanya memiliki sejarah di masa lalu terutama saat Anas Urbaningrum menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat dan berakhir di Lapas Sukamiskin hingga kini.
- HUT 57 Tahun Momentum Konsolidasi, Golkar Targetkan Raih 20 Persen Kursi DPR RI
- Ali Imron Persiapkan Musdalub Golkar Metro Sambil Bukber
- Timsel Buka Pendaftaran Anggota Bawaslu Lampung 2023-2028, Cek Persyaratannya
Baca Juga
Atas dasar itu, tidak ada niat PKN didirikan untuk balas dendam politik ke Partai Demokrat.
Demikian disampaikan Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika kepada wartawan di Pimnas PKN, Jalan Ki Mangun Sarkoro Nomor 16A, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (21/2).
“Boleh saja orang menilai begitu, tetapi prinsipnya tidak. Kami tetap bersahabat, berteman dengan teman-teman di sana (Demokrat),” kata Pasek.
Pasek menuturkan, pihaknya justru mendoakan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang digadang maju sebagai cawapres pada Pemilu 2024.
“Bahkan kami mendoakan juga kayak Mas AHY bisa jadi calon presiden dan calon wakil presiden, kami mendoakan,” kata Pasek.
Namun demikian, Pasek menegaskan bahwa harus dibedakan dalam kontestasi nanti akan ada manuver politik untuk meramaikan dinamika Pemilu 2024 merupakan hal yang wajar.
“Kalau soal kompetisi wajib dong ya. Namanya liga, kalau liga tidak bertanding kan gak seru. Jadi gak usah dikhawatirkan, dan gak usah juga diciptakan begitu. Karena esensinya, kita ini latar belakangnya macam-macam. Bahwa nilai politisnya tinggi begitu, mungkin aspek kesejarahan saja. Sejarah dulu aja,” pungkasnya.
- Berduka, Partai Golkar Ajak Masyarakat Doakan Awak KRI Nanggala-402
- Verifikasi Faktual Kesatu DPD RI Rampung, Bawaslu Lampung Beri Tiga Catatan
- Disambut Ratusan Kader Nasdem dan Relawan, Anies: Semoga Semangat Dari Lampung Menular