THR, Harbolnas Hingga Bansos Jelang Lebaran, Diharapkan Jadi Pengungkit Ekonomi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, pemerintah akan merealisasikan sejumlah program ekonomi dan sosial. Tujuannya agar dapat menjadi pengungkit ekonomi masyarakat menjelang Lebaran.


Program-program tersebut dibeberkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers usai Rapat Terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (19/4).

"Program perlindungan sosial dan bantuan sosial, serta program pengungkit daya beli masyarakat telah selesai dibahas," ujar Airlangga seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL.

Program tersebut Antara lain, pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga THR karyawan swasta. 

“Untuk ASN dan prajurit TNI-Polri ini difinalisasi oleh Ibu Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati), dan dibayarkaan H-10," ujar Airlangga .

Sedangkan THR untuk pekerja, sudah ada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja (Menaker) 6/2021. Dimana THR  dibayar secara penuh paling lama dibayarkan H-7 Lebaran.

"Dan Kemanaker akan membuka posko THR untuk memonitor," ujar Ketua Komite Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional itu.

Airlangga menambahkan, program perlindungan sosial dan sembako juga akan dilakukan sebelum Lebaran.

“(bulan) Mei dan Juni akan dibayarkan diawal bulan Mei," paparnya.

Sementara untuk program pengungkit daya beli masyarakat, pemerintah telah menetapkan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada H-10 sampai H-6 Hari Raya Idul Fitri. Dalam Harbolnas ini, pemerintah akan memberikan subsidi Ongkos Kirim (Ongkir) bagi mereka yang berbelanja produk dalam negeri.

“Program Harbolnas Ramadhan. Ongkir ditanggung pemerintah ataupun platform digital," ujar dia.

Airlangga menambahkan, masih ada satu lagi program yang kini tengah dimatangkan mekanisminya oleh kementerian/lembaga terkait yakni bansos beras.

"Bansos berupa beras ini sedang pematangan, yaitu terkait dengan 10 kilogram dengan sasaran peserta kartu sembako non PKH (Penerima Keluarga Harapan)," tandas Airlangga.