Meledaknya wabah Covid-19 yang terjadi di India sangat mengejutkan dunia. Indonesia juga telah terdeteksi masuknya varian baru virus corona dari India.
Di India, rumah sakit tak mampu lagi menampung pasien. Mereka tergeletak di lantai koridor rumah sakit bahkan dirawat dalam kendaraannya yang diparkir di halaman rumah sakit.
Menurut laporan BBC News, hampir setiap lima menit ada satu pasien yang dinyatakan meninggal. Menciptakan kremasi massal di mana asap membumbung tinggi sepanjang hari.
Kondisi seperti itu tidak hanya menjadi krisis di India saja, bisa jadi negara lain pun akan mengalami hal yang sama. Para ahli telah mengatakan gelombang ketiga pandemi akan jauh lebih dahsyat dari yang pertama.
"Virus tidak mengenal perbatasan negara, kebangsaan, umur, jenis kelamin atau agama," kata ilmuwan kepala di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan, seperti dikutip dari BBC News.
Jika suatu negara mengalami tingkat penularan yang tinggi, maka kemungkinan akan menyebar ke negara-negara lain, menurut Swaminathan.
Walau setiap negara telah melakukan pembatasan perjalanan dan melakukan berbagai tes dan isolasi, infeksi tetap bisa terjadi.
Jika seseorang baru tiba dari tempat dengan prevalensi sangat tinggi, kemungkinan besar akan membawa serta virus itu.
Dengan varian baru yang muncul di India (dengan nama B.1.617) yang dikenal sebagai 'mutan ganda' maka kekhawatiran akan semakin tinggi.
Varian tersebut masih dalam kajian para ahli tetapi disebutkan bahwa varian ini sedikit lebih mudah menular dan antibodi dalam tubuh manusia mungkin kesulitan menangkal virus.
Jeremy Kamil, seorang virolog di Louisiana State University, Amerika Serikat, mengatakan salah satu mutasinya mirip dengan mutasi yang terjadi pada varian yang diidentifikasi di Afrika Selatan dan Brasil.
Dan mutasi ini mungkin membantu virus menghindari antibodi di dalam sistem kekebalan tubuh yang dapat melawan virus corona berdasarkan pengalaman penularan sebelumnya atau vaksinasi.
Virus versi India telah dideteksi pada 220 dari 361 sampel yang diambil antara Januari hingga Maret di Negara Bagian Maharashtra di wilayah barat.
Di antara negara yang telah melaporkan deteksi varian India adalah Indonesia, Singapura dan Inggris.
Direktur Covid-19 Genomics Initiative di Wellcome Sanger Institute, Jeff Barrett, menyarankan agar masyarakat jangan cepat panik dulu walaupun disebutkan bahwa varian ini tidak dapat dilawan dengan vaksin.
Pada dasarnya, semakin banyak jumlah kasus Covid yang dialami suatu negara, semakin besar kemungkinan muncul varian-varian baru.
Profesor Sharon Peacock, direktur konsorsium Covid-19 Genomics UK (Cog-UK) mengatakan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana mengendalikan virus-virus itu agar tidak bermutasi dan menyebar.
"Cara mencegah munculnya varian ganas pertama-tama adalah mencegah virus bereplikasi pada manusia... jadi jalan terbaik mengendalikan varian-varian adalah mengendalikan jumlah penyakit di dunia yang ada saat ini," jelasnya.