Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lampung meminta kepada pemerintah pusat dan daerah untuk cepat mengambil langkah guna menstabilkan harga kedelai.
- RUPSLB bank bjb 2023 Tunjuk Susunan Dewan Komisaris Baru
- Dukung Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional, Bank BTN Gelar IPEX Ke 38
- Dalam Sepekan, Bank BTN Catatkan Akad Kredit KPR FLPP 6.000 Unit
Baca Juga
“Kami mendesak pemerintah agar kedelai tersedia sesuai kebutuhan dengan harga stabil kembali,” kata Ketua YLKI Lampung Subadra Yani Moersalin kepada Kantor Berita RMOLLampung, Jumat (8/1).
Menurut Subadra, ketersediaan kedelai masih aman selama tiga bulan. Namun, pemerintah harus lebih cepat mengambil langkah guna mengantisipasi kenaikan harga kembali.
"Jika ketersediaan masih aman, pemerintah daerah harus mencari langkah antisipasi setelah tiga bulan itu. Karenakan, tahu dan tempe merupakan makanan semua kalangan masyarakat," ucapnya.
Lanjutnya, kalau produksi tempe dan tahu berhenti maka akan berimbas ke masyarakat banyak yang memang sering mengonsumsi tahu dan tempe.
"Jadi jangan sampai kebutuhan gizi tidak terpenuhi gara-gara harga kedelai naik,” ujarnya.